Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta pelaku usaha mengembangkan kolam udang vaname secara berkelanjutan yang ramah lingkungan.

"Geliat investasi usaha udang vaname sangat bagus, namun kami minta kepada pengusaha menerapkan sistem budi daya yang ramah lingkungan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Babel, Kamis.

Bupati menjelaskan, konsep usaha udang vaname ramah lingkungan (green shrimp farming) yaitu tanpa bahan kimia sintetis dan memiliki sistem pengelolaan air buangan (SPAB) yang mampu mengurangi nitrogen (N) dan fosfor (P).

"N dan P ini dapat menjadi pemicu terjadinya pencemaran dan merusak ekosistem laut (eutrofikasi laut)," katanya.

Bupati mengatakan bahwa hasil penelitian bersama Universitas Bangka Belitung bahwa daerah itu sangat layak menjadi tempat pengembangan usaha tambak udang vaname.

"Oleh karena itu, kami minta keberadaan investasi tambak udang ini dapat memenuhi kelengkapan dokumen perizinan, meningkatkan transfer teknologi dan adanya tanggung jawab sosial dan lingkungan atau CSR," katanya.

Pemerintah daerah, kata Bupati, membuat regulasi agar perusahaan bisa berjalan secara normal dan sesuai aturan.

"Keberadaan tambak udang vaname juga sangat menguntungkan pemerintah dan masyarakat termasuk penyerapan tenaga kerja dan nantinya berujung pada penurunan kemiskinan, peningkatan pendapatan per kapita, dan pendapatan asli daerah (PAD)," jelas Bupati.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Bangka Tengah Aisyah Sisylia mengatakan tercatat sebanyak 16 perusahaan tambak udang vaname beroperasi di daerah itu dengan nilai investasi mencapai Rp77,5 miliar.

Ke-16 perusahaan tambak itu adalah CV Gunung Prima (tiga titik) dengan nilai investasi Rp27,3 miliar. Kemudian PT Tanjung Langka Tri Anugerah dengan nilai investasi Rp1 miliar, PT Syirimpi Daya Lestari Rp7,7 miliar, dan PT Berkah Bumi Laut Sentosa Rp3,2 miliar.

Lalu, PT Anugerah Laut Bangka Rp3 miliar, PT Vanname Berkah Bersama Rp9,4 miliar, CV Mutiara Budidaya Rp1,2 miliar, PT Rudi Candra Rp1 miliar. Selanjutnya PT Tanjung Langka Berkarya Rp 4 miliar, PT Panorama Lintas Timur Rp9,5 miliar, CV Anugerah Kencana Mandiri Rp6 miliar, PT Lautan Samudra Sukses Rp6,1 miliar dan PT Central Protein Prima Tbk dengan nilai investasi Rp10,1 miliar.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022