Pemerintah Indonesia, melalui Pemerintah Provinsi Bali, membagikan informasi terkait kesiapan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Tahun 2022 kepada delegasi India yang akan menjadi ketua KTT G20 Tahun 2023.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), saat menerima kunjungan koordinator G20 delegasi India di Denpasar, Jumat, menjelaskan terkait kesiapan hotel-hotel yang akan digunakan selama pertemuan KTT G20 di Pulau Dewata.
"Seluruh hotel lolos enam parameter penilaian, meliputi kelengkapan infrastruktur, pemahaman bencana, sistem peringatan dini, kemampuan merespons bencana, mitigasi bencana, dan keamanan," kata Cok Ace di Denpasar, Bali, Jumat.
Dia mengatakan parameter tersebut sebagai upaya kesiapsiagaan hotel-hotel di Bali untuk KTT G20 apabila terjadi bencana, seperti kebakaran, kerusuhan, bencana alam, serta siap mengevakuasi pengunjung hingga kelengkapan alat.
Terkait kesiapan hotel dari segi kesiapsiagaan bencana, proses penilaian kelayakannya dilakukan oleh Bali Hotel Association (BHA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Polri, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta SAR.
Selain itu, hotel-hotel tersebut juga terjamin dari segi keamanan, karena telah memiliki sertifikat yang dikeluarkan Polda Bali. Pihak hotel maupun vila juga diwajibkan memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE).
Cok Ace menambahkan pemerintah daerah setempat juga mengeluarkan peraturan gubernur terkait keamanan berbasis desa adat, dengan mengoptimalkan peran dan fungsi pecalang dalam mengamankan desa adat di Bali.
Sementara itu, Koordinator G20 Delegasi India Harsh Vardhan Shringla mengapresiasi Pemerintah Indonesia, khususnya Pemprov Bali, dalam mempersiapkan akomodasi bagi delegasi negara anggota KTT G20 Tahun 2022.
"Bali merupakan destinasi wisata yang sangat terkenal di mata dunia dan memang sangat tepat dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan, karena dilihat dari infrastruktur hotel maupun yang lainnya sangat memadai," kata Shringla.
Dia mengatakan India akan menjadi tuan rumah KTT G20 Tahun 2023, sehingga perlu bagi pihaknya untuk bertukar informasi mengenai strategi Bali dalam menyiapkan akomodasi hotel.
Shringla juga menyampaikan kekagumannya terhadap Bali yang mampu menggandeng perangkat desa untuk berpartisipasi dalam mengamankan KTT G20.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), saat menerima kunjungan koordinator G20 delegasi India di Denpasar, Jumat, menjelaskan terkait kesiapan hotel-hotel yang akan digunakan selama pertemuan KTT G20 di Pulau Dewata.
"Seluruh hotel lolos enam parameter penilaian, meliputi kelengkapan infrastruktur, pemahaman bencana, sistem peringatan dini, kemampuan merespons bencana, mitigasi bencana, dan keamanan," kata Cok Ace di Denpasar, Bali, Jumat.
Dia mengatakan parameter tersebut sebagai upaya kesiapsiagaan hotel-hotel di Bali untuk KTT G20 apabila terjadi bencana, seperti kebakaran, kerusuhan, bencana alam, serta siap mengevakuasi pengunjung hingga kelengkapan alat.
Terkait kesiapan hotel dari segi kesiapsiagaan bencana, proses penilaian kelayakannya dilakukan oleh Bali Hotel Association (BHA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Polri, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta SAR.
Selain itu, hotel-hotel tersebut juga terjamin dari segi keamanan, karena telah memiliki sertifikat yang dikeluarkan Polda Bali. Pihak hotel maupun vila juga diwajibkan memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE).
Cok Ace menambahkan pemerintah daerah setempat juga mengeluarkan peraturan gubernur terkait keamanan berbasis desa adat, dengan mengoptimalkan peran dan fungsi pecalang dalam mengamankan desa adat di Bali.
Sementara itu, Koordinator G20 Delegasi India Harsh Vardhan Shringla mengapresiasi Pemerintah Indonesia, khususnya Pemprov Bali, dalam mempersiapkan akomodasi bagi delegasi negara anggota KTT G20 Tahun 2022.
"Bali merupakan destinasi wisata yang sangat terkenal di mata dunia dan memang sangat tepat dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan, karena dilihat dari infrastruktur hotel maupun yang lainnya sangat memadai," kata Shringla.
Dia mengatakan India akan menjadi tuan rumah KTT G20 Tahun 2023, sehingga perlu bagi pihaknya untuk bertukar informasi mengenai strategi Bali dalam menyiapkan akomodasi hotel.
Shringla juga menyampaikan kekagumannya terhadap Bali yang mampu menggandeng perangkat desa untuk berpartisipasi dalam mengamankan KTT G20.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022