Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyatakan sapi positif penyakit mulut dan kuku (PMK) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersisa dua kasus atau semakin berkurang, karena penanganan PMK di daerah itu semakin baik.
"Hari ini laporan Kadis Pertanian Babel, sapi PMK tersisa dua kasus," kata Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan dalam mendorong percepatan penanggulangan PMK ini, pemerintah pusat telah mendistribusikan obat, disinfektan hingga Vaksin PMK ke seluruh provinsi di Indonesia.
"Kami berharap pemerintah daerah khusus Kepulauan Babel untuk lebih memasifkan vaksinasi ini, mengingat kasus PMK di daerah masih ada," ujarnya.
Menurut dia dalam mengendalikan PMK ini, pemerintah tidak hanya memasifkan vaksinasi tetapi pemotongan ternak bersyarat, memperketat lalu lintas ternak antar daerah dan lainnya.
"Meski kasus PMK ini sudah tidak ada lagi, namun vaksinasi ini tetap dimasifkan minimal 80 persen, sehingga akan menimbulkan kekebalan dan diharapkan memutuskan rantai penyebaran PMK ini,” katanya.
Ia meminta Pemprov Kepulauan Babel untuk terus memasifkan vaksinasi ini, agar daerah ini terbebas dari PMK.
"Kami meminta para peternak untuk dapat melaporkan ke dinas dan dinas melaporkan ke pusat, jika ditemukan kasus baru PMK ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Hari ini laporan Kadis Pertanian Babel, sapi PMK tersisa dua kasus," kata Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan dalam mendorong percepatan penanggulangan PMK ini, pemerintah pusat telah mendistribusikan obat, disinfektan hingga Vaksin PMK ke seluruh provinsi di Indonesia.
"Kami berharap pemerintah daerah khusus Kepulauan Babel untuk lebih memasifkan vaksinasi ini, mengingat kasus PMK di daerah masih ada," ujarnya.
Menurut dia dalam mengendalikan PMK ini, pemerintah tidak hanya memasifkan vaksinasi tetapi pemotongan ternak bersyarat, memperketat lalu lintas ternak antar daerah dan lainnya.
"Meski kasus PMK ini sudah tidak ada lagi, namun vaksinasi ini tetap dimasifkan minimal 80 persen, sehingga akan menimbulkan kekebalan dan diharapkan memutuskan rantai penyebaran PMK ini,” katanya.
Ia meminta Pemprov Kepulauan Babel untuk terus memasifkan vaksinasi ini, agar daerah ini terbebas dari PMK.
"Kami meminta para peternak untuk dapat melaporkan ke dinas dan dinas melaporkan ke pusat, jika ditemukan kasus baru PMK ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022