Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeruk alur Sungai Culong Kabupaten Bangka Barat, guna mencegah banjir selama musim hujan ekstream di daerah itu.
"Selama ini banjir di Wilayah Muntok Bangka Barat, karena alur Sungai Culong mengalami pendangkalan," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan pengerukan sepanjang alur Sungai Culong Kabupaten Bangka Barat, sebagai langkah pemerintah dalam mengatasi banjir di selama musim hujan yang disertai air pasang laut yang tinggi.
"Alhamdulillah, pendalaman sungai ini sudah mengurangi potensi banjir di Bangka Barat selama musim hujan ini," katanya.
Menurut dia sebelum adanya pengerukan sungai ini, ketika hujan lebat turun maka wilayah-wilayah yang dilalui sungai ini selalu terjadi banjir, karena pendangkalan sungai akibat limbah tambang dan sampah rumah tangga.
"Kami tidak hanya membangun infrastruktur mengantisipasi bencana banjir ini, tetapi juga telah menyiapkan dan menyiagakan sumber daya manusia (SDM), baik dari BPBD, pemerintah daerah dan masyarakat," katanya.
Ia menyatakan saat ini seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Babel telah memiliki BPBD dalam penanggulangan bencana alam ini.
"Kami telah membentuk tim reaksi cepat (TRC) di masing-masing BPBD kabupaten/kota untuk menangani dan membantu masyarakat jika terjadi bencana alam selama musim hujan ekstrim ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Selama ini banjir di Wilayah Muntok Bangka Barat, karena alur Sungai Culong mengalami pendangkalan," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan pengerukan sepanjang alur Sungai Culong Kabupaten Bangka Barat, sebagai langkah pemerintah dalam mengatasi banjir di selama musim hujan yang disertai air pasang laut yang tinggi.
"Alhamdulillah, pendalaman sungai ini sudah mengurangi potensi banjir di Bangka Barat selama musim hujan ini," katanya.
Menurut dia sebelum adanya pengerukan sungai ini, ketika hujan lebat turun maka wilayah-wilayah yang dilalui sungai ini selalu terjadi banjir, karena pendangkalan sungai akibat limbah tambang dan sampah rumah tangga.
"Kami tidak hanya membangun infrastruktur mengantisipasi bencana banjir ini, tetapi juga telah menyiapkan dan menyiagakan sumber daya manusia (SDM), baik dari BPBD, pemerintah daerah dan masyarakat," katanya.
Ia menyatakan saat ini seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Babel telah memiliki BPBD dalam penanggulangan bencana alam ini.
"Kami telah membentuk tim reaksi cepat (TRC) di masing-masing BPBD kabupaten/kota untuk menangani dan membantu masyarakat jika terjadi bencana alam selama musim hujan ekstrim ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022