Muntok (Antara Babel) - Objek wisata Pantai Baturakit Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi tujuan utama wisatawan keluarga yang ingin menikmati keindahan dan kenyamanan pantai berpasir kuning di ujung barat Pulau Bangka tersebut.

"Lokasinya cukup sejuk dan nyaman, pantainya juga dangkal dan berombak kecil sehingga anak-anak bisa berenang sepuasnya," kata pengunjung dari Pangkalpinang, Diah (32) di Muntok, Minggu.

Ia mengatakan, pada libur akhir pekan ini dia sengaja datang ke Muntok untuk mengunjungi sejumlah objek wisata sejarah, seperti Kelenteng Kong Fuk Miaw, Masjid Kamik, Rumah Mayor China, Pesanggrahan Menumbing, Pesanggrahan Muntok, Museum Timah indonesia dan menjelang sore menikmati pemandangan Pantai Baturakit.

"Kebetulan enam objek wisata sejarah utama yang ada di Muntok bisa kami kunjungi tidak sampai setengah hari karena lokasinya berdekatan, sehingga menjelang sore sudah bisa ke pantai mengikuti keinginan anak-anak yang ingin mandi berlama-lama di pantai berair jernih tersebut," kata dia.

Selain bisa menikmati suasana pantai yang cukup asri, pengunjung Pantai Baturakit juga disuguhi pemandangan lalu lalang kapal nelayan dan aktivitas Pelabuhan Tanjungkalian.

Pantai Baturakit terletak persis di sebelah Pelabuhan Tanjungkalian, tempat berlabuhnya feri dan kapal cepat yang melayani penyeberangan Pulau Bangka-Tanjungapiapi, Sumatera Selatan.

Hal senada dikatakan Naya (22) yang datang ke lokasi itu bersama keluarganya. Menurut dia, lokasi Pantai Baturakit cukup menarik karena memiliki garis pantai cukup panjang sehingga pengunjung bisa leluasa berjalan menikmati suasana sore hari.

"Dari pantai ini kami juga bisa menikmati pemandangan Pasar Muntok dan Pabrik Peleburan milik PT Timah Tbk dari jauh. Cukup menarik," kata dia.

Ia menyayangkan pantai berair jernih tersebut belum dilengkapi sarana mandi, cuci dan kakus (MCK) yang memadai.

"Fasilitas tersebut sudah ada, tetapi dikunci dan tidak bisa dimanfaatkan sehingga pengunjung yang mandi di pantai tidak bisa mandi air tawar," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015