Serangkaian serangan rudal Rusia di Ukraina menyebabkan pemadaman listrik singkat di negara tetangga bekas Soviet, Moldova pada Selasa (15/11) dan seorang pejabat senior mengatakan mungkin ada pemadaman listrik lebih lanjut.
Presiden Maia Sandu, seorang pengkritik lantang invasi Rusia, mengecam serangan terhadap infrastruktur Ukraina itu, seraya mengatakan serangan itu juga mempengaruhi sejumlah besar orang di luar negeri.
Para pejabat mengatakan listrik diputus ke Moldova pada sore hari setelah saluran yang memasok listrik dari Romania, tetangga Moldova, tidak berfungsi. Saluran itu dipulihkan satu jam kemudian.
"Agresi Rusia terhadap Ukraina secara langsung mempengaruhi negara kami. Risiko pemadaman listrik tetap tinggi," kata Wakil Perdana Menteri Andrei Spinu, pejabat yang bertanggung jawab untuk pembicaraan energi dengan Rusia, di saluran Telegram resmi pemerintah.
"Setiap pengeboman Rusia terhadap pembangkit listrik Ukraina dapat menyebabkan terulangnya situasi ini dengan terputusnya saluran listrik."
Baca juga: PM Spanyol desak Xi Jinping pengaruhi Putin untuk akhiri perang Ukraina
Moldova telah memperingatkan kemungkinan pemotongan aliran listrik karena perselisihan harga dan pasokan dengan Rusia atas gas yang digunakan untuk mengisi bahan bakar stasiun termal yang menyediakan sebagian besar listrik negara bekas Soviet itu.
Sandu, yang telah menikmati dukungan kuat Uni Eropa sejak pemilihannya pada 2020, menulis di Telegram bahwa serangan Rusia "menempatkan nyawa puluhan ribu orang dalam bahaya".
"Kami dengan tegas mengecam serangan- serangan baru ini -- yang terbesar terhadap Ukraina sejak awal perang."
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Presiden Maia Sandu, seorang pengkritik lantang invasi Rusia, mengecam serangan terhadap infrastruktur Ukraina itu, seraya mengatakan serangan itu juga mempengaruhi sejumlah besar orang di luar negeri.
Para pejabat mengatakan listrik diputus ke Moldova pada sore hari setelah saluran yang memasok listrik dari Romania, tetangga Moldova, tidak berfungsi. Saluran itu dipulihkan satu jam kemudian.
"Agresi Rusia terhadap Ukraina secara langsung mempengaruhi negara kami. Risiko pemadaman listrik tetap tinggi," kata Wakil Perdana Menteri Andrei Spinu, pejabat yang bertanggung jawab untuk pembicaraan energi dengan Rusia, di saluran Telegram resmi pemerintah.
"Setiap pengeboman Rusia terhadap pembangkit listrik Ukraina dapat menyebabkan terulangnya situasi ini dengan terputusnya saluran listrik."
Baca juga: PM Spanyol desak Xi Jinping pengaruhi Putin untuk akhiri perang Ukraina
Moldova telah memperingatkan kemungkinan pemotongan aliran listrik karena perselisihan harga dan pasokan dengan Rusia atas gas yang digunakan untuk mengisi bahan bakar stasiun termal yang menyediakan sebagian besar listrik negara bekas Soviet itu.
Sandu, yang telah menikmati dukungan kuat Uni Eropa sejak pemilihannya pada 2020, menulis di Telegram bahwa serangan Rusia "menempatkan nyawa puluhan ribu orang dalam bahaya".
"Kami dengan tegas mengecam serangan- serangan baru ini -- yang terbesar terhadap Ukraina sejak awal perang."
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022