Sekitar 20 orang perwakilan dari korban tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, kabupaten Malang, Jawa Timur tiba di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait peristiwa 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 orang suporter sepak bola.
Pantauan di lapangan, Kamis, para korban Kanjuruhan tiba di Komnas HAM pukul 14.37 WIB menggunakan bus dengan nomor polisi N-7154-UH.
Setibanya di Komnas HAM, perwakilan korban Kanjuruhan langsung masuk menuju Komnas HAM untuk berdialog dengan pimpinan Komnas HAM yang diwakili oleh Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM Uli Parulian Sihombing, Komisioner Mediasi Prabianto Mukti Wibowo, dan Komisioner Pengaduan Hari Kurniawan.
Pertemuan antara perwakilan korban tragedi Kanjuruhan dengan Komisioner Komnas HAM sendiri berlangsung tertutup.
Baca juga: Aremania kirim surat ke presiden terkait Tragedi Kanjuruhan
Pada Sabtu (1/10) terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Pantauan di lapangan, Kamis, para korban Kanjuruhan tiba di Komnas HAM pukul 14.37 WIB menggunakan bus dengan nomor polisi N-7154-UH.
Setibanya di Komnas HAM, perwakilan korban Kanjuruhan langsung masuk menuju Komnas HAM untuk berdialog dengan pimpinan Komnas HAM yang diwakili oleh Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM Uli Parulian Sihombing, Komisioner Mediasi Prabianto Mukti Wibowo, dan Komisioner Pengaduan Hari Kurniawan.
Pertemuan antara perwakilan korban tragedi Kanjuruhan dengan Komisioner Komnas HAM sendiri berlangsung tertutup.
Baca juga: Aremania kirim surat ke presiden terkait Tragedi Kanjuruhan
Pada Sabtu (1/10) terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022