Sejumlah mobil ambulans masih lalu-lalang menjemput dan mengantar para korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur hingga Senin malam setelah gempa yang mengguncang daerah itu Senin siang.
Petugas keamanan bersama polisi dan TNI pun turut mengatur lalu lintas kendaraan di gerbang RSUD Cianjur karena situasi cukup padat.
"Karena masih banyak warga yang terperangkap di tempat-tempat kejadian, kita asumsikan yang luka-luka dan yang meninggal dunia pun akan terus bertambah seiring waktu," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di RSUD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Adapun para korban ditangani di tenda yang dipasang di halaman atau tempat parkir RSUD Cianjur. Menurut Ridwan Kamil, langkah tersebut diambil karena kedaruratan yang mengharuskan aktivitas penanganan dilakukan di luar ruangan.
"Kedaruratan banyak dilakukan secara 'outdoor' untuk mengantisipasi gempa susulan yang terjadi dua dan tiga kali setelah kejadian," kata dia.
Selain penanganan terhadap korban, ada juga pasien yang sempat harus menjalani proses persalinan di tenda yang berada di luar bangunan rumah sakit.
Baca juga: Korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah jadi 62 jiwa
Gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur terjadi pada pukul 13.21 WIB. Selain di Cianjur, guncangan gempa itu juga terasa di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat hingga ke daerah Jakarta.
Baca juga: 700 warga luka akibat gempa Cianjur
Baca juga: 59 jiwa di Cianjur meninggal dunia terkait gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Petugas keamanan bersama polisi dan TNI pun turut mengatur lalu lintas kendaraan di gerbang RSUD Cianjur karena situasi cukup padat.
"Karena masih banyak warga yang terperangkap di tempat-tempat kejadian, kita asumsikan yang luka-luka dan yang meninggal dunia pun akan terus bertambah seiring waktu," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di RSUD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Adapun para korban ditangani di tenda yang dipasang di halaman atau tempat parkir RSUD Cianjur. Menurut Ridwan Kamil, langkah tersebut diambil karena kedaruratan yang mengharuskan aktivitas penanganan dilakukan di luar ruangan.
"Kedaruratan banyak dilakukan secara 'outdoor' untuk mengantisipasi gempa susulan yang terjadi dua dan tiga kali setelah kejadian," kata dia.
Selain penanganan terhadap korban, ada juga pasien yang sempat harus menjalani proses persalinan di tenda yang berada di luar bangunan rumah sakit.
Baca juga: Korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah jadi 62 jiwa
Gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur terjadi pada pukul 13.21 WIB. Selain di Cianjur, guncangan gempa itu juga terasa di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat hingga ke daerah Jakarta.
Baca juga: 700 warga luka akibat gempa Cianjur
Baca juga: 59 jiwa di Cianjur meninggal dunia terkait gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022