Seorang polisi tewas ketika sebuah bom mobil meledak di dalam kompleks polisi di Thailand selatan pada Selasa, kata seorang pejabat polisi.

"Itu adalah bom mobil. Kami masih membersihkan daerah itu dan jumlah korban luka bisa bertambah," kata Letnan Kolonel Niti Suksan, wakil komisaris polisi Provinsi Narathiwat.

Sedikitnya 29 orang dirawat di rumah sakit karena cedera, di antaranya petugas polisi dan warga sipil, kata direktur rumah sakit Narathiwat Rajanagarindra Pornprasit Jantra.

Sejauh ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Gambar di media sosial menunjukkan asap hitam mengepul dari mobil yang terbakar di dalam kompleks bertingkat rendah, dan polisi mengalihkan lalu lintas.

Provinsi-provinsi di Thailand selatan di sepanjang perbatasan dengan Malaysia telah menghadapi pemberontakan selama beberapa dekade.

Pemerintah Thailand telah memerangi kelompok-kelompok bayangan yang mencari kemerdekaan untuk provinsi-provinsi Pattani, Yala, Narathiwat, dan sebagian Songkhla yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Ledakan dan kebakaran melanda 17 lokasi di Thailand selatan pada Agustus, dalam apa yang tampaknya merupakan serangan terkoordinasi yang melukai tujuh orang.

Lebih dari 7.300 orang tewas dalam konflik sejak 2004, menurut kelompok Deep South Watch, yang memantau kekerasan tersebut.

Pembicaraan damai yang dimulai pada 2013 telah berulang kali terganggu.

Sumber: Reuters

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022