Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Anas Maaruf menyebutkan program vaksinasi di daerah itu terhambat, karena stok (persediaan) vaksin kosong.

"Jumlah warga yang divaksin hingga sekarang tidak bertambah, belum dilakukan penyuntikan karena stok vaksin kosong," katanya di Koba, Jumat.

Mantan Kepala Bappeda Bangka Tengah itu mengatakan pihaknya sudah mengusulkan pasokan vaksin dari pemerintah provinsi, namun masih menunggu.

"Kita sudah konfirmasi ke pihak provinsi, stoknya juga kosong, terutama untuk vaksin lanjutan," katanya.

Berdasarkan data Dinkes Bangka Tengah, tercatat sebanyak 128.480 orang atau 83,82 persen dari 153.277 warga sasaran di daerah itu sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.

Sementara warga yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua tercatat sebanyak 109.883 atau 71,69 persen, dosis ketiga (penguat) sebanyak 48.057 orang atau 31,35 persen dan dosis keempat sebanyak 446 orang.

Terdapat enam kelompok warga yang menjadi sasaran vaksinasi, yaitu SDMK, lanjut usia, pelayan publik, masyarakat rentan/umum, remaja dan vaksinasi kalangan anak.

Hingga sekarang tercatat sebanyak 1.298 SDMK yang sudah divaksin dosis pertama, kalangan lanjut usia tercatat 8.081 orang, pelayan publik 11.558 orang, masyarakat umum 89.802 orang, remaja 17.732 orang, dan kalangan anak tercatat sebanyak 19.123 anak.

Total warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak awal 2020 hingga sekarang tercatat sebanyak 8.138 orang, 201 orang diantaranya meninggal dunia dan sisanya dinyatakan sembuh.

Anas mengimbau warga tetap menaati protokol kesehatan COVID-19 kendati kasusnya sudah mulai melandai sejak Mei 2022.

"Kasusnya sudah mulai melandai, tapi kami imbau warga tidak lengah, karena virus corona belum hilang. Saat ini kita menemukan dua kasus baru, setelah sebelumnya sempat nol kasus selama beberapa bulan," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023