Pengiriman senjata serang ke Ukraina yang mengancam wilayah-wilayah Rusia akan membawa malapetaka global, kata seorang kroni Presiden Vladimir Putin, Minggu.
Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen Rusia Duma, juga memperingatkan bahwa dukungan Amerika Serikat dan NATO kepada Ukraina akan menyeret dunia ke dalam "perang yang mengerikan".
Menurut dia, pasokan senjata dari Washington dan negara-negara NATO untuk menyerang kota-kota sipil dan upaya merebut wilayah Rusia akan memicu tindakan pembalasan dengan senjata yang lebih mematikan.
"Argumen bahwa negara-negara nuklir tidak menggunakan senjata pemusnah massal dalam konflik lokal sebelumnya, tidak (dapat) dipertahankan," kata Volodin di aplikasi pesan Telegram.
Karena negara-negara itu, kata dia, tidak menghadapi situasi yang mengancam keamanan penduduk dan integritas wilayah mereka.
Negara-negara sekutu Barat mengucurkan dana miliaran dolar dalam bentuk senjata bagi Ukraina pekan lalu, meskipun mereka gagal membujuk Jerman untuk mengirim tank tempur Leopard buatannya.
Tank-tank Leopard dimiliki oleh sejumlah negara NATO, tetapi pengirimannya ke Ukraina harus disetujui oleh Pemerintah Jerman.
Sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, Rusia telah menduduki sejumlah wilayah Ukraina dan Moskow menyatakan tidak akan pernah mengembalikan wilayah-wilayah tersebut.
Kiev mengatakan bahwa memulihkan integritas wilayah Ukraina bukanlah sesuatu yang bisa dirundingkan.
Komentar Volodin itu mengikuti ancaman serupa yang dikeluarkan pekan lalu oleh Dmitry Medvedev, mantan perdana menteri dan presiden Rusia.
Volodin (58), yang menjabat Ketua Duma Negara sejak 2016, sebelumnya pernah bertugas sebagai pejabat senior di kantor Presiden Rusia.
Sebagai anggota Dewan Keamanan di bawah Putin, dia memiliki akses langsung ke sang presiden.
"Pengiriman senjata serang ke rezim Kiev akan membawa petaka global," katanya.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen Rusia Duma, juga memperingatkan bahwa dukungan Amerika Serikat dan NATO kepada Ukraina akan menyeret dunia ke dalam "perang yang mengerikan".
Menurut dia, pasokan senjata dari Washington dan negara-negara NATO untuk menyerang kota-kota sipil dan upaya merebut wilayah Rusia akan memicu tindakan pembalasan dengan senjata yang lebih mematikan.
"Argumen bahwa negara-negara nuklir tidak menggunakan senjata pemusnah massal dalam konflik lokal sebelumnya, tidak (dapat) dipertahankan," kata Volodin di aplikasi pesan Telegram.
Karena negara-negara itu, kata dia, tidak menghadapi situasi yang mengancam keamanan penduduk dan integritas wilayah mereka.
Negara-negara sekutu Barat mengucurkan dana miliaran dolar dalam bentuk senjata bagi Ukraina pekan lalu, meskipun mereka gagal membujuk Jerman untuk mengirim tank tempur Leopard buatannya.
Tank-tank Leopard dimiliki oleh sejumlah negara NATO, tetapi pengirimannya ke Ukraina harus disetujui oleh Pemerintah Jerman.
Sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, Rusia telah menduduki sejumlah wilayah Ukraina dan Moskow menyatakan tidak akan pernah mengembalikan wilayah-wilayah tersebut.
Kiev mengatakan bahwa memulihkan integritas wilayah Ukraina bukanlah sesuatu yang bisa dirundingkan.
Komentar Volodin itu mengikuti ancaman serupa yang dikeluarkan pekan lalu oleh Dmitry Medvedev, mantan perdana menteri dan presiden Rusia.
Volodin (58), yang menjabat Ketua Duma Negara sejak 2016, sebelumnya pernah bertugas sebagai pejabat senior di kantor Presiden Rusia.
Sebagai anggota Dewan Keamanan di bawah Putin, dia memiliki akses langsung ke sang presiden.
"Pengiriman senjata serang ke rezim Kiev akan membawa petaka global," katanya.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023