London (Antara Babel) - Memakai parfum dalam jumlah yang tepat berguna
agar wangi tidak semerbak berlebihan dan mengganggu orang lain.
"Anda kan tidak mau wangi parfum masuk ruangan sebelum orangnya datang," kata Linda Pilkington, pendiri Ormonde Jayne, dikutip dari laman Telegraph.
Cara terbaik adalah dengan menyemprotkan parfum di sekitar leher dan telinga.
Pilkington menjelaskan memakai parfum bergantung pada aromanya, begini antara lain caranya.
Parfum hesperidic
Wewangian yang termasuk kategori ini adalah yang memiliki bergamot, jeruk nipis, jeruk, tangerine, grapefruit, kumquat atau lemon.
"Kau bisa semprotkan banyak-banyak dan sedap bila dipadukan dengan krim tubuh yang sama," kata Pilkington.
Enam sampai delapan semprotan di belakang telinga, pergelangan tangan dan sekitar leher dirasa cukup.
Parfum bunga beraroma halus
Bayangkan satu buket bunga berisi freesia, magnolia, tuberose, iris dan honeysuckle.
"Enam semprot cukup. Di belakang telinga leher dan pergelangan tangan," kata Pilkington.
Meski wanginya ringan, ia menyarankan tidak lebih dari enam semprot.
Parfum bunga
Wewangian yang kuat seperti melati, mawar dan kamboja.
Ia menyarankan lima semprot dibalik telinga leher dan pergelangan tangan akan cukup karena wanginya yang kuat.
Parfum floriental
Campuran antara bunga dan rempah-rempah oriental membuat wewangian yang kuat dan lebih tahan lama.
"Hanya empat semprot, satu kali di masing-masing telinga, dan sekali di masing-masing pergelangan tangan."
Parfum oriental
Parfum jenis ini antara lain beraroma amber, musk, kayu manis, vetiver dan myrrh.
"Satu kali di masing-masing telinga dan sekali di leher cukup untuk parfum jenis ini," kata dia.
Parfum chypre
Ditandai dengan kesegaran pinus, cedar, nilam dan cemara.
"Jenis ini molekulnya berat. Jadi, di balik telinga dan pergelangan tangan sudah cukup," kata dia.
Menyemprotnya di tempat lain dapat membuat parfum terlalu menyengat.
Parfum aroma "ajaib"
Misalnya campuran amber, musk dan aroma berat lainnya.
"Aroma yang kuat artinya dua oles di belakang telinga cukup," kata Pilkington.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Anda kan tidak mau wangi parfum masuk ruangan sebelum orangnya datang," kata Linda Pilkington, pendiri Ormonde Jayne, dikutip dari laman Telegraph.
Cara terbaik adalah dengan menyemprotkan parfum di sekitar leher dan telinga.
Pilkington menjelaskan memakai parfum bergantung pada aromanya, begini antara lain caranya.
Parfum hesperidic
Wewangian yang termasuk kategori ini adalah yang memiliki bergamot, jeruk nipis, jeruk, tangerine, grapefruit, kumquat atau lemon.
"Kau bisa semprotkan banyak-banyak dan sedap bila dipadukan dengan krim tubuh yang sama," kata Pilkington.
Enam sampai delapan semprotan di belakang telinga, pergelangan tangan dan sekitar leher dirasa cukup.
Parfum bunga beraroma halus
Bayangkan satu buket bunga berisi freesia, magnolia, tuberose, iris dan honeysuckle.
"Enam semprot cukup. Di belakang telinga leher dan pergelangan tangan," kata Pilkington.
Meski wanginya ringan, ia menyarankan tidak lebih dari enam semprot.
Parfum bunga
Wewangian yang kuat seperti melati, mawar dan kamboja.
Ia menyarankan lima semprot dibalik telinga leher dan pergelangan tangan akan cukup karena wanginya yang kuat.
Parfum floriental
Campuran antara bunga dan rempah-rempah oriental membuat wewangian yang kuat dan lebih tahan lama.
"Hanya empat semprot, satu kali di masing-masing telinga, dan sekali di masing-masing pergelangan tangan."
Parfum oriental
Parfum jenis ini antara lain beraroma amber, musk, kayu manis, vetiver dan myrrh.
"Satu kali di masing-masing telinga dan sekali di leher cukup untuk parfum jenis ini," kata dia.
Parfum chypre
Ditandai dengan kesegaran pinus, cedar, nilam dan cemara.
"Jenis ini molekulnya berat. Jadi, di balik telinga dan pergelangan tangan sudah cukup," kata dia.
Menyemprotnya di tempat lain dapat membuat parfum terlalu menyengat.
Parfum aroma "ajaib"
Misalnya campuran amber, musk dan aroma berat lainnya.
"Aroma yang kuat artinya dua oles di belakang telinga cukup," kata Pilkington.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016