PT Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Kepulauan Bangka Belitung bersama Institut Pertanian Bogor akan melakukan optimalisasi pemanfaatan sisa pembakaran batubara dari pembangkit listrik.

"Kami akan melakukan kerja sama dalam pemanfaatan sisa pembakaran batubara untuk membantu perbaikan lingkungan," kata General Manager PLN UIW Babel Ajrun Karim di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan, ITB tertarik untuk melakukan penelitian dan uji coba pemanfaatan "fly ash bottom ash" (faba) atau material sisa proses pembakaran batubara sebagai penetral air asam di kolam bekas tambang timah yang banyak terdapat di Babel.

Sejumlah perwakilan IPB telah melakukan kunjungan untuk mengawali pengamatan dan penelitian awal di Unit Pelaksana Pembangkitan Babel di PLTU Airanyir, Kabupaten Bangka.

Di Babel terdapat dua unit pembangkit berbahan batubara, yaitu PLTU Airanyir di Pulau Bangka yang menghasilkan faba lebih dari 12 ton per bulan dan PLTU Suge di Belitung dengan produksi lebih dari 750 ton/bulan.

Menurut dia, potensi pemanfaatan faba untuk penutupan lubang dan reboisasi lahan pascatambang dalam mendukung ekonomi alternatif berkelanjutan daerah agar semakin besar.

Karakteristik faba memiliki sebagian kandungan unsur yang ada di dalam tanah dan memiliki sifat pozolanik hampir seperti semen, sehingga sangat cocok untuk menambah unsur hara pada tanah pada pertanian dan penghijauan serta sangat cocok untuk penutupan bekas-bekas pertambangan serta faba sebagai bahan untuk stabilisasi tanah ekspansif.

"Tidak perlu mendatangkan bahan penutup tambang yang jauh dari sumber produksi faba, ini juga akan meningkatkan geoteknik dan kestabilan tambang, serta menjaga kualitas air," kata Ajrun.

Dosen Program Studi Silvikultur Tropika IPB Irdika Mansur mendorong pemanfaatan faba di Babel karena material tersebut dinilai cocok untuk menjaga kesuburan tanah berpasir.

Ia menjelaskan, faba selain mampu memperbaiki tingkat keasaman tanah dan insektisida, juga mampu memperbaiki tekstur tanah, aerasi, perkolasi dan kemampuan menahan air, menurunkan kepadatan tanah dan konsumsi material amelioran tanah lainnya.

"Dalam hal ini kita akan bekerja sama juga dengan kawan-kawan komunitas pecinta alam Bangka Environment Creative Activist of Kawa (Becak) Babel untuk membuktikan manfaat faba," ujarnya.

Ketua komunitas pecinta alam Becak Arinda Unigraha menyampaikan baru mengetahui dengan penjelasan terkait pemanfaatan faba yang luar biasa.

"Hal ini akan kami coba agar menemukan formula yang pas untuk menjadikan tanah di pulau ini menjadi lebih subur," katanya.

Faba layak dipandang sebagai sumber daya yang menyimpan potensi dalam memperbaiki lahan nonproduktif, faba memiliki banyak manfaat termasuk memperbaiki tingkat keasaman tanah dan insektisida.

Sementara itu Manager PLN Unit Induk Pelaksana Pembangkitan Babel) Umar Farouk Andy Saputra mengatakan Taman Edupark yang ada di lokasi itu memanfaatkan faba sebagai bahan baku utama dalam pembangunan taman.

Seluruh bahan dalam pembuatan Taman Edupark, antara lain paving block, batako, beton cor, roster, stabilisasi lahan, pembenahan tanah, panel beton U-Ditch, bollard, tetrapod dan produk lainnya semua menggunakan faba.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023