Kepala Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi menilai performa pasangan Muhammad Rayhan Nur Fadillah/Rahmat Hidayat masih butuh lebih banyak waktu dan proses supaya lebih matang saat tampil pada turnamen level atas.
Penilaian tersebut diungkap pelatih berjuluk coach Naga Api itu usai melihat kinerja anak asuhnya setelah tersingkir pada babak perempat final Thailand Masters 2023 di Bangkok, Jumat.
"Agar bisa bersaing dengan pemain-pemain papan atas, Rayhan/Rahmat butuh waktu dan proses," kata Herry lewat informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Baca juga: Bagas/Fikri melaju ke babak semifinal Thailand Masters 2023
Penampilan ganda putra peringkat ke-84 itu dinilai sudah cukup baik oleh Herry, bahkan mereka mampu melaju hingga babak perempat final sebelum menemui hambatan kala bertemu senior mereka.
Pada pertandingan babak delapan besar melawan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di Nimibutr National Stadium, Rayhan/Rahmat harus mengakui keunggulan seniornya dengan skor akhir 16-21, 21-16, 15-21 setelah berjuang selama 44 menit.
"Tapi bermain di Thailand Masters ini saya melihat mereka sudah cukup baik. Hanya memang masih banyak yang perlu ditingkatkan lagi," tutur Herry.
Berdasarkan evaluasi yang ia lakukan terhadap Rayhan/Rahmat, penampilan mereka pada turnamen berlevel BWF Super 300 itu tergolong baik. Hal demikian berbeda ketika mereka bermain di kandang sendiri pekan lalu.
"Kalau melihat di Indonesia Masters, mereka tidak bisa bermain normal dan under performed," ungkap Herry.
Menurutnya, ketidakmampuan Rayhan/Rahmat dalam Indonesia Masters terjadi karena adanya rasa tegang yang terlampau tinggi. Berada pada lapangan dengan level kejuaraan tinggi serta dilihat oleh pendukung membuat mereka grogi.
"Ada ketegangan karena pertama kali bermain di level kejuaraan yang tinggi, di Istora pula dengan dukungan tuan rumah yang begitu besar," kata Herry menambahkan.
Setelah terhenti di Bangkok, tim pelatih ganda putra dipastikan akan kembali mengevaluasi kekurangan Rayhan/Rahmat agar bisa tampil lebih matang pada turnamen mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Penilaian tersebut diungkap pelatih berjuluk coach Naga Api itu usai melihat kinerja anak asuhnya setelah tersingkir pada babak perempat final Thailand Masters 2023 di Bangkok, Jumat.
"Agar bisa bersaing dengan pemain-pemain papan atas, Rayhan/Rahmat butuh waktu dan proses," kata Herry lewat informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Baca juga: Bagas/Fikri melaju ke babak semifinal Thailand Masters 2023
Penampilan ganda putra peringkat ke-84 itu dinilai sudah cukup baik oleh Herry, bahkan mereka mampu melaju hingga babak perempat final sebelum menemui hambatan kala bertemu senior mereka.
Pada pertandingan babak delapan besar melawan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di Nimibutr National Stadium, Rayhan/Rahmat harus mengakui keunggulan seniornya dengan skor akhir 16-21, 21-16, 15-21 setelah berjuang selama 44 menit.
"Tapi bermain di Thailand Masters ini saya melihat mereka sudah cukup baik. Hanya memang masih banyak yang perlu ditingkatkan lagi," tutur Herry.
Berdasarkan evaluasi yang ia lakukan terhadap Rayhan/Rahmat, penampilan mereka pada turnamen berlevel BWF Super 300 itu tergolong baik. Hal demikian berbeda ketika mereka bermain di kandang sendiri pekan lalu.
"Kalau melihat di Indonesia Masters, mereka tidak bisa bermain normal dan under performed," ungkap Herry.
Menurutnya, ketidakmampuan Rayhan/Rahmat dalam Indonesia Masters terjadi karena adanya rasa tegang yang terlampau tinggi. Berada pada lapangan dengan level kejuaraan tinggi serta dilihat oleh pendukung membuat mereka grogi.
"Ada ketegangan karena pertama kali bermain di level kejuaraan yang tinggi, di Istora pula dengan dukungan tuan rumah yang begitu besar," kata Herry menambahkan.
Setelah terhenti di Bangkok, tim pelatih ganda putra dipastikan akan kembali mengevaluasi kekurangan Rayhan/Rahmat agar bisa tampil lebih matang pada turnamen mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023