Pangkalpinang (Antara Babel) - Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat korban banjir yang terjadi pada Senin dan Selasa (8-9/2), PT Timah (Persero) Tbk menggelar serangkaian aksi tanggap bencana di Kota Pangkalpinang serta di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat dan Kabupaten Bangka Selatan.

Sebuah sinergi yang tidak direncanakan sebelumnya, PT Timah membantu pemerintah daerah meringankan beban korban banjir dengan menyalurkan bantuan ribuan peralatan sekolah kepada siswa SDN 43 Kota Pangkalpinang dan beberapa sekolah lain yang terkena banjir guna kembali memperlancar kegiatan belajar mengajar pascabanjir.

Pascabanjir perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan pengolahan bijih timah ini juga telah menyalurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, peralatan bayi dan berbagai barang kebutuhan lainnya.

Perusahaan juga membantu korban banjir membersihkan sampah, lumpur, pasir dan material banjir di sejumlah jalan utama di Kota Pangkalpinang serta di Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Selatan guna memulihkan aktivitas dan perekonomian masyarakat.

Tidak hanya itu, PT Timah melalui tim Emergency Rescue Group (ERG) juga ikut mengevakuasi korban banjir serta mendirikan posko pengungsian dan dapur umum untuk meringan beban korban.

Tim ERG bekerja siang malam menggunakan empat unit life craft, satu unit rudder boat, dan satu mesin tempel 9,8 PK. Tim berhasil mengevakuasi 200 orang korban banjir di Kota Pangkalpinang yang merupakan daerah terparah terkena musibah.

“Kita sangat berterima kasih kepada PT Timah yang telah membantu peralatan sekolah siswa-siswi korban banjir,” kata Kepala SDN 43 Kota Pangkalpinang, Nurbaiti.

Ia mengatakan, bantuan peralatan sekolah siswa seperti alat tulis, seragam sekolah dan lainnya sangat membantu keluarga korban banjir.

“Kita mengapresiasi PT Timah yang ikut membantu sekolah kembali melaksanakan proses belajar dan mengajar karena hampir seluruh peralatan sekolah siswa hanyut terbawa banjir,” katanya.

Ia menjelaskan, seluruh dokumen, buku, dan peralatan elektronik rusak berat dan tidak bisa digunakan untuk menunjang kegiatan sekolah.

Tidak hanya itu, ruang kelas, ruang guru, perpustakaan dan halaman sekolah dipenuhi lumpur, pasir dan sampah-sampah banjir, sehingga sekolah terpaksa meliburkan siswa.

“Saat ini kita bersama siswa masih membersihkan ruangan kelas dari lumpur, pasir dan sampah-sampah material banjir beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Tidak hanya peralatan sekolah siswa, kata dia, seluruh sarana dan prasana pendukung kegiatan mengajar dan belajar siswa di sekolah juga rusak berat dan tidak bisa lagi digunakan.

"Pascabanjir ini kita memprioritaskan untuk membantu siswa-siswi korban banjir agar mereka kembali bersekolah untuk meraih cita-citanya," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk, Agung Nugroho saat menyerahkan bantuan peralatan sekolah kepada siswa SDN 43 Pangkalpinang.

Terkait fasilitas yang rusak, ia mengatakan pihaknya siap membantu peralatan sekolah seperti komputer, laptop dan lainnya guna memulihkan aktivitas dan administrasi sekolah.

"Kami berharap pihak sekolah segera mendata kebutuhan dan mengajukan permohonan bantuan kepada perusahaan," ujarnya.

Selain itu, kata dia, PT Timah juga siap membantu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memperbaiki jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya yang rusak karena banjir.

"Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membicarakan bantuan seperti apa yang dibutuhkan untuk memulihkan kondisi perekonomian masyarakat pascabanjir ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016