Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memprediksi temuan kasus malaria akan meningkat karena banyak genangan air selama musim hujan.

"Kemungkinan kasus malaria berpotensi meningkat karena banyak genangan air selama musim hujan selain itu daya tahan tubuh cenderung melemah sehingga gampang terserang bibit penyakit," kata Staf Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Tri Endariyanto di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan, banyaknya genangan air yang terjadi akibat hujan akan dijadikan lokasi atau tempat perkembanganbiakan yang baru oleh nyamuk-nyamuk pembawa bibit penyakit.

"Warga juga sering kelelahan terutama yang rumahnya di daerah rawan banjir karena harus sering membersihkan sampah-sampah yang terseret banjir maka itu dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin agar tubuh tetap fit," ujarnya.

Ia mengimbau agar warga menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat untuk menghindari berbagai penyakit, usahakan tidak digigit nyamuk seperti memakai kelambu insektisida, lotion anti nyamuk dan menyemprot ruangan dengan anti nyamuk setipa kali hendak tidur.

"Lingkungan sekitar juga hendaknya dibersihkan, jangan sampai ada air yang tergenang di sekitar lingkungan kita dengan begitu tubuh tidak akan gampang terserang penyakit," ujarnya.

Ia mengatakan, pada Januari lalu ditemukan dua kasus malaria yang menyerang warga Pangkalpinang, kasus tersebut menurun jika dibandingkan Desember 2015 sebanyak empat kasus.

"Penderita malaria biasanya mengalami gejala demam dan menggigil, sakit kepal, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot dan pegal-pegal, jika ada keluarga atau kerabat yang merasakan gejala tersebut segera bawa ke puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan ," ujarnya.

Pewarta: Mulki

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016