Jakarta (Antara Babel) - Ketua DPR RI Ade Komaruddin mendukung sikap pemerintah Indonesia yang mengajak negara-negara Organisasi Kerjasama Islam untuk memboikot produk-produk Israel, sebagai bentuk tekanan terhadap negara yang melakukan invansi terhadap Palestina itu.
"Itu sangat bagus, sebagai suatu upaya menekan Israel yang terus membabi-buta menindas rakyat Palestina," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa.
Ade meyakini dengan cara tersebut, Israel akan berpikir ulang sehingga menghentikan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Menurut dia, kemerdekaan merupakan hak warga Palestina, dalam arti sesungguhnya, bukan hanya deklarasi saja, namun juga pemberian hak untuk bebas, berkumpul, dan kebebasan menjalankan ajaran agama.
"Kemerdekaan bagi Palestina bukan hanya deklarasi sebagai negara yang merdeka namun kemerdekaan untuk bebas berkumpul, berpendapat dan menjalan ajaran agama," ujarnya.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga mendukung langkah pemerintah tersebut sebagai bentuk komitmen namun harus dirinci produk apa saja.
Dia meyakini kebijakan tersebut tidak akan mengganggu hubungan Indonesia dengan negara lain karena sudah seharusnya Israel mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.
"Indonesia punya hutang kepada Palestina, butuh kedamaian di sana dan Indonesia juga sudah berperan dengan mendirikan Rumah Sakit di Gaza," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memiliki kepentingan untuk menguatkan tekanan kepada Israel, termasuk memboikot produk yang dihasilkannya di wilayah pendudukan.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato penutupan Konferensi Tingkat Tinggi KTT Luar Biasa OKI, di Jakarta, Senin (7/3).
Presiden mengatakan terdapat urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina, melalui sejumlah langkah-langkah konkret, yaitu penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan.
Jokowi juga meminta semua anggota OKI menguatkan dukungan politis untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Palestina-Israel.
"Peninjauan kembali Quartet, dengan kemungkinan penambahan anggotanya. Indonesia siap untuk berpartisipasi dan mendukung mekanisme ini," kata Jokowi.
Presiden menambahkan perlunya peningkatan tekanan kepada DK PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Itu sangat bagus, sebagai suatu upaya menekan Israel yang terus membabi-buta menindas rakyat Palestina," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa.
Ade meyakini dengan cara tersebut, Israel akan berpikir ulang sehingga menghentikan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Menurut dia, kemerdekaan merupakan hak warga Palestina, dalam arti sesungguhnya, bukan hanya deklarasi saja, namun juga pemberian hak untuk bebas, berkumpul, dan kebebasan menjalankan ajaran agama.
"Kemerdekaan bagi Palestina bukan hanya deklarasi sebagai negara yang merdeka namun kemerdekaan untuk bebas berkumpul, berpendapat dan menjalan ajaran agama," ujarnya.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga mendukung langkah pemerintah tersebut sebagai bentuk komitmen namun harus dirinci produk apa saja.
Dia meyakini kebijakan tersebut tidak akan mengganggu hubungan Indonesia dengan negara lain karena sudah seharusnya Israel mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.
"Indonesia punya hutang kepada Palestina, butuh kedamaian di sana dan Indonesia juga sudah berperan dengan mendirikan Rumah Sakit di Gaza," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memiliki kepentingan untuk menguatkan tekanan kepada Israel, termasuk memboikot produk yang dihasilkannya di wilayah pendudukan.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato penutupan Konferensi Tingkat Tinggi KTT Luar Biasa OKI, di Jakarta, Senin (7/3).
Presiden mengatakan terdapat urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina, melalui sejumlah langkah-langkah konkret, yaitu penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan.
Jokowi juga meminta semua anggota OKI menguatkan dukungan politis untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Palestina-Israel.
"Peninjauan kembali Quartet, dengan kemungkinan penambahan anggotanya. Indonesia siap untuk berpartisipasi dan mendukung mekanisme ini," kata Jokowi.
Presiden menambahkan perlunya peningkatan tekanan kepada DK PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016