Ahli Hemato-Onkologi Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Dr. dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A(K), mengatakan ada beberapa tanda yang harus diwaspadai sebagai gejala kanker pada anak.

"Tentu ada banyak yang harus diwaspadai, kita lihat saja gejala dari jenis-jenis kanker yang paling sering (menyerang anak)," kata Hikari dalam diskusi daring, Kamis.

Hikari menjelaskan ada dua jenis kanker yang paling sering menyerang anak, yakni kanker darah seperti leukemia atau kanker sel darah putih dan retinoblastoma atau kanker mata.

Gejala leukemia yang harus diwaspadai diantaranya ketika anak yang biasanya aktif mendadak pucat dan lemas serta tanda-tanda pendarahan seperti mimisan, lebam, dan bintik-bintik merah di kulit. Anak juga bisa mengeluh nyeri pada tungkai, sendi, dan lutut, serta perut yang membesar karena terjadi pembengkakan hati.

"Secara umum, biasanya kalau leukemia akut itu terlihat sekali. Anaknya mendadak terlihat sakit, lemas, malas bergerak. Ini harus diwaspadai," kata Hikari.

Sementara itu, gejala kanker retina mata menurut Hikari lebih mudah untuk dikenali, yakni munculnya "mata kucing" saat mata terkena sinar.

"Jadi matanya terlihat putih. Di bagian tengah mata yang hitam itu, kalau disenter, itu ada bagian yang disebut retina yang normalnya tidak memantulkan cahaya atau menjadi putih," ujar Hikari.

Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, Hikari mengatakan tidak ada skrining untuk kanker pada anak. Untuk itu, orang tua diharapkan mampu memahami gejala-gejala kanker pada anak agar bisa melakukan deteksi dini dan segera melakukan pengobatan lebih awal jika memang anak menderita kanker.

Hikari mengatakan, kanker yang dialami anak biasanya terjadi karena faktor genetik bawaan dari kedua orang tuanya dan tidak banyak dipengaruhi oleh pola hidup atau makanan tertentu.

"Kanker pada anak bisa terdiagnosis sejak lahir. Jadi kalau dari lahir sudah muncul kanker, pasti bukan karena faktor lingkungan melainkan karena kelainan genetik," kata Hikari menambahkan.

Meski kanker pada anak biasanya terjadi karena faktor genetik, Hikari tetap mengingatkan orang tua agar terus memastikan anak menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Pastikan juga anak berada di lingkungan yang sehat, guna menghindari paparan tambahan yang juga dapat menjadi pencetus kanker.

Pewarta: Suci Nurhaliza

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023