Persaingan sengit pada babak final cabang olahraga kun bokator nomor tanding (combat) putra kelas 65kg dibumbui dengan drama saat memperebutkan medali emas, Senin.
Atlet Yudi Cahyadi yang melawan perwakilan dari Vietnam diputuskan kalah 1-2 dari rivalnya dengan mengejutkan. Meski tampil begitu mendominasi dalam tiga ronde, rupayanya banyak pukulan Yudi yang dinilai juri tidak masuk poin.
“Kita mencoba protes ketika lihat kejadian itu. Namun ketika kejadiannya dibuka dengan video-videonya, ternyata kita kalah dengan sudut pandang video,” papar pelatih kun bokator Indonesia Indra Wardhana kepada ANTARA di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, Senin.
Setelah melayangkan protes secara langsung, tak lama kemudian tim teknis melakukan diskusi dan evaluasi melalui rekaman video. Namun pada akhirnya Yudi harus menerima keputusan awal dimana ia menjadi runner-up dan membawa pulang medali perak.
“Kesulitannya di situ juri ada tiga, dengan satu blank spot. Sementara kamera yang digunakan untuk replay, posisinya ada di tengah dua juri, bukan di posisi blank spot. Jadi di situ yang menjadi masalah. Dan hasilnya ya tetap kita kalah,” imbuhnya.
Adapun pada babak final yang digelar pada sore hari ini, tim nasional kun bokator Indonesia kembali menyumbangkan dua medali perak untuk dua nomor tanding lainnya pada SEA Games 2023 Kamboja.
Kedua medali perak didapatkan oleh Ade Permana (Combat 50kg Putra) dan Kamal Mulansyah (Combat 60kg Putra).
Sebelumnya, di hari yang sama, timnas kun bokator memborong tiga emas, satu perak, dan satu perunggu untuk Indonesia di tiga nomor pertandingan SEA Games 2023.
Adapun emas pertama didapatkan di nomor bare hand form grup putra dan putri, serta duo group performance putra.
Selain medali emas, Indonesia juga meraih medali perak melalui nomor phkak form tunggal putra, dan medali perunggu pun ikut diraih oleh tim Indonesia untuk nomor grup campuran (1 Putri, 2 Putra) performance.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Atlet Yudi Cahyadi yang melawan perwakilan dari Vietnam diputuskan kalah 1-2 dari rivalnya dengan mengejutkan. Meski tampil begitu mendominasi dalam tiga ronde, rupayanya banyak pukulan Yudi yang dinilai juri tidak masuk poin.
“Kita mencoba protes ketika lihat kejadian itu. Namun ketika kejadiannya dibuka dengan video-videonya, ternyata kita kalah dengan sudut pandang video,” papar pelatih kun bokator Indonesia Indra Wardhana kepada ANTARA di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, Senin.
Setelah melayangkan protes secara langsung, tak lama kemudian tim teknis melakukan diskusi dan evaluasi melalui rekaman video. Namun pada akhirnya Yudi harus menerima keputusan awal dimana ia menjadi runner-up dan membawa pulang medali perak.
“Kesulitannya di situ juri ada tiga, dengan satu blank spot. Sementara kamera yang digunakan untuk replay, posisinya ada di tengah dua juri, bukan di posisi blank spot. Jadi di situ yang menjadi masalah. Dan hasilnya ya tetap kita kalah,” imbuhnya.
Adapun pada babak final yang digelar pada sore hari ini, tim nasional kun bokator Indonesia kembali menyumbangkan dua medali perak untuk dua nomor tanding lainnya pada SEA Games 2023 Kamboja.
Kedua medali perak didapatkan oleh Ade Permana (Combat 50kg Putra) dan Kamal Mulansyah (Combat 60kg Putra).
Sebelumnya, di hari yang sama, timnas kun bokator memborong tiga emas, satu perak, dan satu perunggu untuk Indonesia di tiga nomor pertandingan SEA Games 2023.
Adapun emas pertama didapatkan di nomor bare hand form grup putra dan putri, serta duo group performance putra.
Selain medali emas, Indonesia juga meraih medali perak melalui nomor phkak form tunggal putra, dan medali perunggu pun ikut diraih oleh tim Indonesia untuk nomor grup campuran (1 Putri, 2 Putra) performance.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023