Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengapresiasi PT Timah Tbk menebar 100 unit rumpon di perairan Belo dan Tanjung Punai.

Rumpon-rumpon itu untuk membantu nelayan tradisional meningkatkan hasil tangkapan ikan dan kesejahteraan keluarganya.

"Kita berharap apa yang dilakukan PT Timah ini dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain, termasuk memberikan bantuan kepada nelayan," kata  pengurus HNSI Bangka Barat Andri Sagita di Pangkalpinang.

Ia mengatakan penebaran rumpon di Perairan Belo dan Tanjung Punai ini merupakan dukungan HNSI dan perusahaan tambang dalam melestarikan lingkungan laut.

"Apa yang telah dilakukan oleh PT Timah ini sebagai representasi dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan laut, pada akhirnya dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan," ujarnya.

Menurut dia, saat ini nelayan cukup kesulitan meningkatkan hasil tangkapan ikan karena alat tangkap ikan yang dimiliki nelayan masih tradisional dan hanya menggunakan perkiraan atau insting mencari tempat gerombolan ikan.

"Sebagaian besar nelayan belum memiliki alat pendeteksi keberadaan gerombolan ikan atau GPS, sehingga mereka harus mencari ikan di tengah laut luas itu," ujarnya.

Dedi salah seorang nelayan tradisional, mengaku penebaran rumpon ini sangat membantu dirinya meningkatkan hasil tangkapan ikan dan pendapatan keluarganya.
 
"Selama ini kami harus mencari gerombolan ikan di tengah laut, sehingga harus mengeluarkan biaya ransum dan kebutuhan selama melaut yang besar dengan hasil tangkapan ikan yang kurang," ujarnya.

Menurut dia saat ini gerombolan ikan semakin jauh  ke tengah laut, sehingga nelayan tradisional sulit menjangkau karena keterbatasan alat tangkap dan kondisi kapal yang tidak memadai.

"Paling jauh menangkapkan ikan hanya dua hingga tiga mil. Jika dipaksakan lebih jauh lagi akan membahayakan keselamatan, karena kondisi perairan ekstrim dan tidak sesuai dengan kondisi kapal yang berukuran kecil," ujarnya. 

Untuk itu, kata dia, dengan adanya bantuan dan penebaran rumpon ini akan memudahkan nelayan mencari kawasan gerombolan ikan dan pada akhirnya hasil yang diperoleh nelayan akan meningkat dan biaya operasional yang dikeluarkan nelayan akan semakin kurang.

"Kami berharap PT Timah untuk memperbanyak penebaran rumpon, agar gerombolan ikan kembali ke pinggir pantai untuk berkembang biak, sehingga kami tidak lagi melaut ke tengah laut dengan resiko kecelakaan yang sangat tinggi," ujarnya.

Kabag Humas PT Timah (Persero) Tbk Renny Hutagalung mengatakan perusahaan akan terus merehabilitasi kondisi terumbu karang sebagai tempat hidup aneka biota laut.

"Selama dua tahun terakhir ini perusahaan telah berulangkali menebar aneka jenis rumpon di sejumlah wilayah perairan di Bangka seperti atraktor cumi dan transplantasi terumbu karang, untuk membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapan ikan," ujarnya.

"Kegiatan ini dilakukan secara sinergis oleh satuan kerja di lingkungan internal perusahaan seperti Unit Penambangan Laut, Unit Metalurgi dan K3LH," katanya.

Ia menjelaskan beberapa wilayah perairan yang telah disebar rumpon oleh PT Timah antara lain perairan di Pulau Lampu Belinyu, Rebo dan Matras di Kabupaten Bangka, Perairan Tanjung Beriga, Pulau Simbang, Ketawai dan Semujur di Bangka Tengah.

Selanjutnya penebaran rumpon di perairan Pulau Selanduk di Belitung Timur, serta perairan Malang Guntur, Tanjung Ular, Teluk Limau dan Karang Aji di Bangka Barat.

Selain di wilayah perairan, kata dia, PT Timah juga telah melakukan kegiatan berbasis lingkungan di sejumlah wilayah pesisir, seperti penanaman aneka jenis mangrove di pantai Penyusuk, Lepar, Rambak, Rebo, Tirus, Tanjung Beriga dan sejumlah pantai dan pesisir lainnya di Bangka dan Belitung.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pesisir dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016