Novak Djokovic mengatakan masih "haus" akan kejayaan Grand Slam di Wimbledon setelah mencetak rekor gelar ke-23 turnamen major di French Open.
Djokovic kini menargetkan gelar Wimbledon kedelapan untuk menyamai pencapaian Roger Federer di All England Club di mana petenis Serbia itu telah memenangi gelar empat kesempatan terakhir.
Kemenangan kelima berturut-turut dalam waktu dua pekan akan membawanya sejajar dengan rekor 24 Grand Slam milik Margaret Court.
Dia juga berusaha untuk menjadi petenis keempat dalam sejarah yang memenangi delapan atau lebih gelar Wimbledon setelah Martina Navratilova (sembilan), Federer dan Helen Wills Moody (delapan).
"Saya masih merasa haus akan kesuksesan, lebih banyak Grand Slam, lebih banyak prestasi di tenis," kata Djokovic, dikutip dari AFP, Senin.
"Selama ada dorongan itu, saya tahu bahwa saya mampu bersaing di level tertinggi."
"Beberapa hari setelah Roland Garros, saya sudah memikirkan persiapan untuk lapangan rumput dan apa yang perlu dilakukan," ujar berusia 36 tahun itu.
Djokovic tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam kariernya. Sebelas dari 23 gelar Grand Slam miliknya diraih sejak dia berusia 30 tahun.
Kemenangan dalam final Wimbledon pada 16 Juli mendatang akan membuat dia dinobatkan sebagai juara tertua turnamen di era Open.
"Banyak orang mendatangi saya dan memberi selamat, mengingatkan saya pada kesuksesan bersejarah," kata Djokovic.
"Saya sangat tersanjung, tetapi pada saat yang sama pikiran saya sudah terarah ke Wimbledon, apa Slam berikutnya, apa tugas selanjutnya."
Pada akhir 2010, Djokovic hanya memiliki gelar Australian Open 2008.
Sebagai perbandingan, Federer telah memenangi 16 dari 20 gelar major dalam kariernya, sementara Nadal meraih sembilan dari 22 gelarnya. Sembilan trofi Grand Slam Nadal lainnya didapatkan di Paris.
Kemenangan ketiga Djokovic di Roland Garros bulan lalu membuatnya menjadi orang pertama yang memenangi keempat gelar utama setidaknya dalam tiga kesempatan.
Seandainya Djokovic berhasil mempertahankan gelar Wimbledonnya, dia hanya perlu mengantongi US Open pada September untuk menjadi orang pertama sejak 1969 yang mengklaim seluruh gelar Grand Slam dalam satu tahun.
Djokovic akan memulai Wimbledon dengan menghadapi Pedro Cachin di Centre Court, Senin.
Petenis peringkat ke-53 asal Argentina itu melakukan debut di undian utama turnamen tersebut, sementara bagi Djokovic itu adalah hal yang biasa.
"Ketika saya memasuki Centre Court, saya kira itu membangkitkan sesuatu dalam diri saya dan saya mampu tampil di level yang sangat tinggi," ujar Djokovic.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Djokovic kini menargetkan gelar Wimbledon kedelapan untuk menyamai pencapaian Roger Federer di All England Club di mana petenis Serbia itu telah memenangi gelar empat kesempatan terakhir.
Kemenangan kelima berturut-turut dalam waktu dua pekan akan membawanya sejajar dengan rekor 24 Grand Slam milik Margaret Court.
Dia juga berusaha untuk menjadi petenis keempat dalam sejarah yang memenangi delapan atau lebih gelar Wimbledon setelah Martina Navratilova (sembilan), Federer dan Helen Wills Moody (delapan).
"Saya masih merasa haus akan kesuksesan, lebih banyak Grand Slam, lebih banyak prestasi di tenis," kata Djokovic, dikutip dari AFP, Senin.
"Selama ada dorongan itu, saya tahu bahwa saya mampu bersaing di level tertinggi."
"Beberapa hari setelah Roland Garros, saya sudah memikirkan persiapan untuk lapangan rumput dan apa yang perlu dilakukan," ujar berusia 36 tahun itu.
Djokovic tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam kariernya. Sebelas dari 23 gelar Grand Slam miliknya diraih sejak dia berusia 30 tahun.
Kemenangan dalam final Wimbledon pada 16 Juli mendatang akan membuat dia dinobatkan sebagai juara tertua turnamen di era Open.
"Banyak orang mendatangi saya dan memberi selamat, mengingatkan saya pada kesuksesan bersejarah," kata Djokovic.
"Saya sangat tersanjung, tetapi pada saat yang sama pikiran saya sudah terarah ke Wimbledon, apa Slam berikutnya, apa tugas selanjutnya."
Pada akhir 2010, Djokovic hanya memiliki gelar Australian Open 2008.
Sebagai perbandingan, Federer telah memenangi 16 dari 20 gelar major dalam kariernya, sementara Nadal meraih sembilan dari 22 gelarnya. Sembilan trofi Grand Slam Nadal lainnya didapatkan di Paris.
Kemenangan ketiga Djokovic di Roland Garros bulan lalu membuatnya menjadi orang pertama yang memenangi keempat gelar utama setidaknya dalam tiga kesempatan.
Seandainya Djokovic berhasil mempertahankan gelar Wimbledonnya, dia hanya perlu mengantongi US Open pada September untuk menjadi orang pertama sejak 1969 yang mengklaim seluruh gelar Grand Slam dalam satu tahun.
Djokovic akan memulai Wimbledon dengan menghadapi Pedro Cachin di Centre Court, Senin.
Petenis peringkat ke-53 asal Argentina itu melakukan debut di undian utama turnamen tersebut, sementara bagi Djokovic itu adalah hal yang biasa.
"Ketika saya memasuki Centre Court, saya kira itu membangkitkan sesuatu dalam diri saya dan saya mampu tampil di level yang sangat tinggi," ujar Djokovic.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023