Toboali (Antara Babel) - Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengevaluasi realisasi program di desa mandiri pangan, guna mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.

"Evaluasi ini untuk melihat apakah bantuan untuk program di desa mandiri pangan itu berkembang atau sebaliknya," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPKP) Bangka Selatan Muhson di Toboali, Kamis.

Berdasarkan hasil evaluasi sementara, kata dia, masih ada desa mandiri pangan yang belum berhasil dan berkembang sesuai harapan pemerintah dalam meningkatkan usaha masyarakat desa.

"Kita berharap dengan bantuan Rp100 juta dapat berkembang menjadi Rp300 juta, namun bantuan usaha itu malah berkurang dari modal usaha yang disalurkan," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya akan mengoptimalkan pembinaan agar petani dapat mengembangkan usaha pertaniannya dan menambah pendapatan keluarga petani tersebut.

"Pembinaan akan dioptimalkan, karena ini sudah tugas kita sebagai penyuluh," ujarnya.

Ia mengatakan desa mandiri pangan ini merupakan program Pemerintah Pusat yang telah dilakukan sejak 2006. Pada 2011 program ini sempat terhenti, namun tetap dilakukan evaluasi desa yang ditetapkan mandiri pangan yaitu Desa Jeriji, Rias, Parit Dua dan Desa Sidoarjo.

"Kita menargetkan desa ini menjadi desa lumbung pangan, sehingga desa ini mampu menyimpan hasil produksi untuk antisipasi kerawanan pangan di daerah ini," katanya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016