PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung menyatakan daya mampu listrik di Pulau Belitung saat ini mencapai 79 MW dari total beban puncak sebesar 52 hingga 54 MW.

Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Belitung I Made Agus Dwi Putra, Rabu (12/7), mengatakan daya sebesar 79 MW tersebut dihasil dari dua unit pembangkit yang ada di Desa Suge Belitung dan beberapa pembangkit kecil lainnya yang tersebar di Pulau Belitung.

"Untuk di wilayah Suge ini terdapat tiga pembangkit dengan daya sebesar 58 MW yaitu PLTG MPP Suge dengan daya sebesar 25 MW dan PLTU Suge sebesar 2x16,5MW. Sedangkan sisa 21 MW dihasilkan dari pembangkit kecil lainnya yang tersebar di Belitung," katanya.

Ia mengatakan, untuk saat ini sisa daya listrik yang tersedia di Belitung sekitar 26 MW atau 32 persen dari total daya mampu.

Ia mengungkapkan, yang biasa menjadi kendala pada PLTU, selain dari peralatan utama, juga dikarenakan oleh kualitas batu bara, misalnya cukup lembab ataupun basah yang menyebabkan pembakaran yang terkendala.

"Untuk penanangan plugging batubara yang lembab bisa dikerjakan sekitar 2 sampai 3 jam hingga pembakaran lancar kembali. Sedangkan jika terjadi kendala suplai dari coal yard ke coal bunker batu bara, maka harus koordinasi ke pengatur jaringan untuk penuruan beban mesin hingga setengah kapasitas sekitar 2 hingga 3 jam," katanya.

Sementara untuk total pelanggan yang ada di Pulau Belitung saat ini mencapai 121 ribu  pelanggan, di mana 1.300 pelanggan masih menggunakan pascabayar.

"Untuk konsumen rumah tangga masih yang terbanyak, yaitu 90 persen dari total pelanggan. Sedangkan untuk pelanggan besar didominasi oleh tambak udang dan pengolahan pasir kaolin. Sementara untuk pelanggan dengan daya 2,7 MW, yaitu pabrik pengolahan timah MCM di Belitung Timur," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023