Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menolak keras premanisme di kalangan pelajar karena akan merusak masa depan generasi muda.

"Sepekan terakhir ini Babel dihebohkan dua peristiwa menonjol yang melibatkan pelajar. Peristiwa pertama diawali dengan tawuran pelajar dua sekolah dan yang terbaru terungkapnya kasus pembunuhan dengan dua orang tersangka yang statusnya juga masih pelajar SMP," ujar Ketua MPC PP Babel, Fahrizan di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan, hal tersebut harus menjadi perhatian serius semua pihak.  "Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab sudah sejak lama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak memiliki kebiasaan tawuran pelajar, apalagi sampai membunuh," jelasnya.

Menurutnya, pola premanisme yang berujung kriminalitas pelajar ini perlu penanganan khusus karena pelajar di Babel dulunya tidak biasa melakukan itu.

"Kriminalitas yang melibatkan para pelajar ini menjadi fenomena buruk bagi daerah. Kita melihat kasus pembunuhan yang melibatkan pelajar bukan hanya sebagai kasus kriminal semata tapi sudah ada krisis jati diri bangsa yang membuat generasi muda sekarang ini memiliki prilaku menyimpang dan kehilangan pedoman positif," ujarnya.

Menurut dia perlu adanya pembelajaran budi pekerti, patriotisme dan aktualisasi karakter pelajar yang jujur, dedikatif dan disiplin.

"Kita harapkan peristiwa seperti ini tidak terulang kembali dan dikalangan pelajar perlu revolusi mental agar tidak mudah terjerumus ke hal-hal negatif sehingga dapat merugikan masa depan mereka sendiri," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016