Pangkalpinang (Antara Babel) - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), Zulkarnain Kadir melarang keras pegawai Baznas setempat berpolitik praktis dalam pilkada Kota Pangkalpinang pada 26 Juni 2013.


"Kami akan menindak tegas pegawai Baznas yang ikut berpolitik praktis atau menjadi juru kampanye, tim sukses dan lainnya untuk memenangkan salah satu calon wali kota," katanya di Pangkalpinang, Senin.


Ia menjelaskan, pegawai yang berpolitik praktis akan merusak citra dan visi misi Baznas yang selalu mementingkan kebaikan dan kepentingan umat dalam meningkatkan kesejahteraan dan sumber daya manusia masyarakat.


"Kalau mau jadi politisi harus lepas baju dan atribut Baznas atau mengundurkan diri," ujarnya.


Ia mengatakan, Baznas ini memiliki visi menjadi badan zakat nasional yang amanah, transparan dan profesional, sementara misi di antaranya meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat melalui amil zakat, meningkatkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat nasional sesuai dengan ketentuan syariah dan prinsip manajemen modern,

Selain itu, menumbuh kembangkan pengelola zakat yang amanah, transparan, profesional, dan terintegrasi, mewujudkan pusat data zakat nasional, memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangi kemiskinan melalui sinergi dan koordinasi dengan pemerintah daerah.


"Kami tegaskan pegawai tidak berpolitik praktis, sehingga Baznas tidak dijadikan kendaraan politik untuk kepentingan pihak tertentu," tegasnya.


Menurut dia, dengan tidak ikutnya pegawai berpolitik akan meningkatkan kepercayaan warga untuk berzakat ke Baznas.


"Aturannya jelas dan tidak bisa dilanggar. Bagi yang melanggar sanksinya juga jelas, makanya pihaknya meminta panwas aktif melakukan pengawasan terhadap pegawai negeri sipil dan pegawai Baznas nakal yang coba-coba melanggar aturan tersebut," ujarnya.

Pewarta: pewarta: aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013