Bakal calon presiden Prabowo Subianto meminta para kader partai koalisi pendukung untuk bersabar menunggu penetapan nama bakal calon wakil presiden yang bakal mendampinginya pada Pemilihan Presiden 2024.
"Wapres nanti! Belum apa-apa wapres," kata Prabowo menanggapi sejumlah kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyerukan nama Erick Thohir cawapres saat memberi sambutan dalam acara HUT Ke-25 PAN di Jakarta, Senin.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan nama bakal cawapres yang akan mendampingi dirinya belum ditetapkan karena masih harus berdiskusi bersama ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju, yakni Golkar, PKB, PAN, dan Partai Bulan Bintang.
Dalam sambutannya, Prabowo mengakui menentukan bakal cawapres bukan urusan mudah. Dia berandai-andai urusan itu kemungkinan menjadi lebih ringan jika di Indonesia dimungkinkan ada lebih dari satu wakil presiden.
"Mencari wakil presiden tidak ringan. Kalau saya mau tanya Profesor Yusril, bisa nggak kita ubah wakil presidennya empat saja bagaimana? Wakil presiden 1, wakil presiden 2. Di beberapa negara ada lho itu karena begitu banyak orang hebat," kata Prabowo bertanya kepada Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang juga hadir pada acara itu.
Terlepas dari itu, Prabowo mengatakan nama bakal cawapres akan diputuskan melalui musyawarah mufakat.
"Nanti kita laksanakan tradisi kita, warisan nenek moyang kita, adat budaya bangsa kita, yaitu musyawarah mufakat. Nanti kita nggak tahu di mana ya Gus (Muhaimin Iskandar, red.). Kita cari tempat mungkin di Gunung Lawu atau di mana masuk ke sesuatu kita cari goa, (kita) nggak keluar-keluar sampai dapat nama. Bagaimana itu?" kata Prabowo disambut riuh tawa kader PAN dan para pimpinan partai politik yang hadir.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan PAN memang konsisten menyodorkan nama Erick Thohir sebagai pendamping Prabowo untuk maju Pilpres 2024.
"Itu yang diharapkan PAN. Dalam pertemuan kami dengan PAN tempo hari, PAN betul-betul mengharapkan Erick Thohir dipertimbangkan sebagai calon wakil presiden. Kami menghargai karena itu harapan PAN. Semua terbuka karena semua itu akan dibicarakan di atas meja tentang nama-nama yang berpotensi menjadi calon wakil presiden. Dan nama-nama itu diusulkan setiap partai koalisi, kata Muzani.
Prabowo saat ini diusung sebagai bakal calon presiden oleh Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan PBB. Lima partai itu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang diumumkan oleh Prabowo Subianto saat HUT Ke-25 PAN di Jakarta, Senin.
Walaupun demikian, Prabowo belum mengumumkan nama pendampingnya, begitu pun dengan bakal capres lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang hingga kini belum mendeklarasikan bakal cawapres.
Sesuai tahapan Pemilu 2024, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Berdasarkan UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Wapres nanti! Belum apa-apa wapres," kata Prabowo menanggapi sejumlah kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyerukan nama Erick Thohir cawapres saat memberi sambutan dalam acara HUT Ke-25 PAN di Jakarta, Senin.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan nama bakal cawapres yang akan mendampingi dirinya belum ditetapkan karena masih harus berdiskusi bersama ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju, yakni Golkar, PKB, PAN, dan Partai Bulan Bintang.
Dalam sambutannya, Prabowo mengakui menentukan bakal cawapres bukan urusan mudah. Dia berandai-andai urusan itu kemungkinan menjadi lebih ringan jika di Indonesia dimungkinkan ada lebih dari satu wakil presiden.
"Mencari wakil presiden tidak ringan. Kalau saya mau tanya Profesor Yusril, bisa nggak kita ubah wakil presidennya empat saja bagaimana? Wakil presiden 1, wakil presiden 2. Di beberapa negara ada lho itu karena begitu banyak orang hebat," kata Prabowo bertanya kepada Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang juga hadir pada acara itu.
Terlepas dari itu, Prabowo mengatakan nama bakal cawapres akan diputuskan melalui musyawarah mufakat.
"Nanti kita laksanakan tradisi kita, warisan nenek moyang kita, adat budaya bangsa kita, yaitu musyawarah mufakat. Nanti kita nggak tahu di mana ya Gus (Muhaimin Iskandar, red.). Kita cari tempat mungkin di Gunung Lawu atau di mana masuk ke sesuatu kita cari goa, (kita) nggak keluar-keluar sampai dapat nama. Bagaimana itu?" kata Prabowo disambut riuh tawa kader PAN dan para pimpinan partai politik yang hadir.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan PAN memang konsisten menyodorkan nama Erick Thohir sebagai pendamping Prabowo untuk maju Pilpres 2024.
"Itu yang diharapkan PAN. Dalam pertemuan kami dengan PAN tempo hari, PAN betul-betul mengharapkan Erick Thohir dipertimbangkan sebagai calon wakil presiden. Kami menghargai karena itu harapan PAN. Semua terbuka karena semua itu akan dibicarakan di atas meja tentang nama-nama yang berpotensi menjadi calon wakil presiden. Dan nama-nama itu diusulkan setiap partai koalisi, kata Muzani.
Prabowo saat ini diusung sebagai bakal calon presiden oleh Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan PBB. Lima partai itu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang diumumkan oleh Prabowo Subianto saat HUT Ke-25 PAN di Jakarta, Senin.
Walaupun demikian, Prabowo belum mengumumkan nama pendampingnya, begitu pun dengan bakal capres lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang hingga kini belum mendeklarasikan bakal cawapres.
Sesuai tahapan Pemilu 2024, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Berdasarkan UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023