Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menetapkan pemerintah desa (pemdes) se-Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai koordinator pendistribusian LPG bersubsidi, agar penyaluran gas bersubsidi tersebut lebih tepat sasaran.
"Penjabat Gubernur Kepulauan Babel mendukung langkah ini, bahkan beliau ingin pendistribusian beras dan komoditas lainnya juga dilakukan melalui pemdes untuk menekan harga dan inflasi," kata Sales Area Manager Retail Babel Pertamina Sumbagsel Adeka Sangtraga Hitapriya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pendistribusian LPG bersubsidi telah dilakukan di 44 desa se-Kabupaten Belitung dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp18.000 per tabung, sebagai langkah pendistribusian gas elpiji tiga kilogram ini tepat sasaran kepada masyarakat kurang mampu.
Sementara itu, pendistribusian gas elpiji bersubsidi di Belitung Timur masih satu desa, guna memberikan pelayanan terbaik kepada warga desa tersebut.
"Kami pastikan desa ini tidak menyalurkan LPG bersubsidi kepada pengecer yang akan berdampak harga elpiji subsidi tersebut di atas HET yang ditetapkan pemerintah daerah," katanya.
Menurut dia pendistribusian LPG bersubsidi melalui desa ini, karena pemerintah desa lebih mengetahui kondisi ekonomi warganya atau prasejaterah, miskin dan mampu, sehingga penyaluran subsidi ini akan lebih tepat sasaran dan manfaat untuk mendorong perekonomian masyarakat kurang mampu dan miskin.
"Pemdes tidak mungkin menjual LPG bersubsidi ini kepada warga berekonomi menengah ke atas," katanya.
Ia berharap dengan didistribusikannya gas elpiji subsidi melalui desa dapat meningkatkan kedisiplinan pangkalan, agen-agen resmi menjual LPG bersubsidi sesuai regulasi berlaku.
"Dengan adanya kebijakan ini diharapkan pangkalan dan agen gas elpiji bersubsidi tidak bermain-main lagi, minsalnya menjual gas di atas HET, stok tidak jelas dan penyalurannya tidak sasaran dan lainnya yang akan merugikan masyarakat miskin dan pemerintah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Penjabat Gubernur Kepulauan Babel mendukung langkah ini, bahkan beliau ingin pendistribusian beras dan komoditas lainnya juga dilakukan melalui pemdes untuk menekan harga dan inflasi," kata Sales Area Manager Retail Babel Pertamina Sumbagsel Adeka Sangtraga Hitapriya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pendistribusian LPG bersubsidi telah dilakukan di 44 desa se-Kabupaten Belitung dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp18.000 per tabung, sebagai langkah pendistribusian gas elpiji tiga kilogram ini tepat sasaran kepada masyarakat kurang mampu.
Sementara itu, pendistribusian gas elpiji bersubsidi di Belitung Timur masih satu desa, guna memberikan pelayanan terbaik kepada warga desa tersebut.
"Kami pastikan desa ini tidak menyalurkan LPG bersubsidi kepada pengecer yang akan berdampak harga elpiji subsidi tersebut di atas HET yang ditetapkan pemerintah daerah," katanya.
Menurut dia pendistribusian LPG bersubsidi melalui desa ini, karena pemerintah desa lebih mengetahui kondisi ekonomi warganya atau prasejaterah, miskin dan mampu, sehingga penyaluran subsidi ini akan lebih tepat sasaran dan manfaat untuk mendorong perekonomian masyarakat kurang mampu dan miskin.
"Pemdes tidak mungkin menjual LPG bersubsidi ini kepada warga berekonomi menengah ke atas," katanya.
Ia berharap dengan didistribusikannya gas elpiji subsidi melalui desa dapat meningkatkan kedisiplinan pangkalan, agen-agen resmi menjual LPG bersubsidi sesuai regulasi berlaku.
"Dengan adanya kebijakan ini diharapkan pangkalan dan agen gas elpiji bersubsidi tidak bermain-main lagi, minsalnya menjual gas di atas HET, stok tidak jelas dan penyalurannya tidak sasaran dan lainnya yang akan merugikan masyarakat miskin dan pemerintah," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023