Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo menekankan agar penyelesaian secara damai harus selalu menjadi pilihan utama dan Indonesia siap menjadi motor terciptanya Asia dan dunia yang damai sejahtera.

"Indonesia siap menjadi motor terciptanya Asia dan dunia yang damai dan sejahtera," kata Presiden saat menjadi "lead speaker" pada KTT G-7 di Shima, Jepang, Jumat.

KTT G-7 ini berlangsung di Shima Kanko Hotel the Classic, Shima Jepang, pada Jumat pagi (27/5) waktu setempat. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, bertindak sebagai moderator dalam acara ini dan Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.

Presiden menegaskan bahwa sudah waktunya dunia paham mengenai pentingnya penyelesaian masalah tanpa menciptakan masalah yang lebih besar.

"Sudah waktunya penyelesaian militer atau penggunaan kekerasan justru akan menumbuhkan kekerasan lainnya, seperti ekstremis dan bahkan krisis kemanusiaan," kata Jokowi dalam siaran pers yang dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.

Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia tidak menginginkan Asia menjadi kawasan yang penuh konflik dan menjadi ajang power projection negara-negara besar.

"Indonesia juga ingin menekankan bahwa semua negara, saya ulangi, semua negara tanpa terkecuali, harus menghormati hukum internasional," tegas Presiden Jokowi.

Tanpa penghormatan terhadap hukum internasional, Presiden berpendapat, perdamaian dan stabilitas tidak akan dapat tercipta.

Menurut Presiden, dunia sudah tidak berjalan secara bipolar dan sudah muncul banyak negara (emerging countries) yang memiliki potensi dan telah terbukti mampu berkontribusi banyak terhadap dunia.

Oleh karena itu, Presiden mengusulkan agar dunia harus ditata dengan melibatkan"emerging countries".

Pewarta: Joko Susilo

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016