Muntok (Antara Babel) - Pegiat gasing mendorong Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperbanyak lapangan permainan tradisional tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian budaya lokal.

"Gasing merupakan salah satu permainan tradisional lokal yang harus dilestarikan dengan mengenalkannya dan menggiatkan kembali ke masyarakat hingga ke tingkat dusun," kata pegiat gasing Sakiman di Muntok, Sabtu.

Pegasing dari Desa Airlimau tersebut, optimistis kelestarian permainan gasing akan mampu mendukung program pariwisata daerah oleh pemkab setempat dengan mencanangkan diri sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya tersebut.

Menurut dia, saat ini di setiap desa memang masih ada beberapa orang yang menjadi pegasing namun jumlahnya sedikit dan didominasi mereka yang usianya lebih dari 40 tahun.

"Memang dari kalangan pemuda dan anak-anak juga ada, namun jumlahnya tidak banyak," katanya.

Dengan adanya lapangan gasing di setiap desa, dia berharap masyarakat akan lebih dekat dan mudah memainkan gasing standar.

"Gasing sebenarnya juga bisa dimainkan di halaman rumah, namun dengan adanya lapangan standar tentu akan memberikan motivasi tersendiri bagi para pegasing untuk berlatih lebih teratur," kata dia.

Ia mengatakan saat ini para pegasing berlatih memainkan kayu berbentuk jantung dengan berat sekitar 0,4 kilogram tersebut, hanya saat menjelang lomba yang diselenggarakan pemkab setahun sekali.

"Kami berharap dengan adanya lapangan gasing di tiap desa generasi muda akan semakin terbiasa memainkan gaya memainkan gasing standar, seperti gaya dincak, selintot, dan normal," kata salah satu wasit gasing tersebut.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, dan Informatika Kabupaten Bangka Barat Sukandi mendukung masukan tersebut dan akan menjadi pertimbangan pada penganggaran tahun berikutnya.

"Untuk membangun lapangan gasing standar di tiap desa tidak harus dari pemkab, namun pemerintah desa juga bisa melaksanakan sendiri menggunakan dana desa yang digelontorkan pemerintah dengan jumlah cukup besar," kata dia.

Selain itu, katanya, masyarakat juga bisa menggandeng perusahaan yang ada di sekitarnya untuk bersama-sama membangun daerah.

"Kami yakin dengan peran serta seluruh pihak, budaya lokal akan tetap lestari dan bisa diwariskan ke generasi selanjutnya sekaligus mendukung geliat pariwisata daerah," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016