Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat 96,25 persen beras yang dikonsumsi masyarakat didatangkan dari luar daerah.

"Ini terjadi karena produksi beras lokal kami hanya mampu memenuhi sebesar 3,75 persen kebutuhan beras masyarakat," kata Kepala DPKP Bangka Tengah Dian Akbarin, di Koba, Rabu.

DPKP Bangka Tengah berupaya meningkatkan produksi pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan beras dari luar daerah, dengan memperluas area tanam padi sawah dan menggalakkan program diversifikasi pangan.

"Diversifikasi pangan difokuskan pada pangan lokal sumber karbohidrat nonberas, dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras," ujarnya.

Selain itu, kata dia lagi, juga bagian dari upaya menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat secara mandiri dan menjamin kecukupan gizi, sehingga dapat hidup sehat, aktif dan produk.

"Gerakan diversifikasi pangan lokal ini diperkuat dengan Surat Edaran Bupati Bangka Tengah Nomor 526/4/Bupatibateng/2023 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

Di dalam SE Bupati Bangka Tengah itu, juga disebutkan bahwa setiap perangkat daerah wajib menyediakan konsumsi untuk kegiatan rapat/pertemuan, workshop/seminar dan kegiatan sejenis lainnya dengan makan minum dan kudapan berupa produk pangan lokal, umbi-umbian, jagung, buah-buahan lokal, kacang-kacangan dan hasil olahannya serta mengurangi penggunaan beras dan terigu.

"Kami memiliki komitmen yang kuat dalam pengembangan pangan berbasis sumber daya lokal dan kita bangga mengonsumsi pangan lokal untuk menjaga kesehatan," ujarnya pula.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023