Tim boccia Indonesia berhasil meraih medali emas dan perunggu pada ajang Asian Para Games 2022 Hangzhou, Rabu.
Medali emas datang dari atlet boccia Indonesia, Felix Ardi Yudha dalam pertandingan final nomor BC2 putra yang berlangsung di Hangzhou Gymnasium.
Yudha berhasil memenangkan pertandingan sengit atas atlet asal Malaysia Lee Chee Hoong. Meski sempat merasakan tekanan-tekanan di awal permainan, Yudha kemudian mampu mengantisipasi serangan lawan dengan tenang, hingga akhirnya mampu unggul dengan skor akhir 5-3.
“Jalannya pertandingan di awal dari N1-N3 sengit tapi masih bisa mengontrol diri, kontrol emosi serta mengikuti saran pelatih dan melakukan yang terbaik. Alhamdulilah hasilnya maksimal,” kata Yudha dikutip dari keterangan resmi Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia.
Adapun Yudha telah bertemu saingan terberatnya hingga masuk ke partai final. Untuk meraih medali emas, Yudha selalu bermain dengan mengontrol emosi.
Baca juga: Lawn bowls tambah satu emas untuk Indonesia di Asian Para Games 2022
Baca juga: Update klasemen medali Asian Para Games 2022: Indonesia naik ke posisi delapan
Ini adalah kali ketiga Yudha bertemu Chee Hoong. Dua pertandingan sebelumnya Yudha selalu dikalahkan, namun kali ini dia membalasnya dengan kemenangan manis di podium tertinggi kelas BC2 putra.
“Strateginya tenang, jangan pake emosi dan lakukan terbaik untuk negara,” kata Yudha.
Di sisi lain, medali perunggu berhasil diraih oleh Muhammad Afrizal Syafa di kelas BC1 putra.
Kepala pelatih boccia Indonesia Islahuzzaman Nur Yadin mengungkapkan prestasi boccia Indonesia menunjukkan peningkatan performa yang signifikan.
Pasalnya pada gelaran Asian Para Games 2018, debut boccia Indonesia belum membuahkan hasil, namun kini mampu merebut medali emas.
“Perkembangan dari 2018 belum membuahkan hasil, tahun 2019 sudah mulai aktif ikut kejuaraan kemudian 2022 persiapan ASEAN Para Games Solo berhasil merebut satu emas. Kemudian di APG Kamboja dapat dua emas dan di Asian Para Games kita pecah telur emas,” kata coach Islah.
“Prestasi ini sudah melampaui target, karena awalnya memang kepastian medali perunggu. Lalu ketika kita melihat lawan, medali emas masih 50:50, tapi akhirnya bisa kita raih,” imbuhnya.
Tim Boccia Indonesia masih akan melakukan satu pertandingan tim BC1/BC2 yang akan diawali Handayani, Muhammad Bintang Satria Herlangga, Felix Ardi Yudha pada 26 dan 27 Oktober.
Langkah tim boccia Indonesia tak berhenti di Asian Para Games 2022 Hangzhou saja, melainkan ada target yang lebih tinggi untuk diraih yakni mampu menjadi representasi Indonesia pada Paralimpiade 2024 Paris.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Medali emas datang dari atlet boccia Indonesia, Felix Ardi Yudha dalam pertandingan final nomor BC2 putra yang berlangsung di Hangzhou Gymnasium.
Yudha berhasil memenangkan pertandingan sengit atas atlet asal Malaysia Lee Chee Hoong. Meski sempat merasakan tekanan-tekanan di awal permainan, Yudha kemudian mampu mengantisipasi serangan lawan dengan tenang, hingga akhirnya mampu unggul dengan skor akhir 5-3.
“Jalannya pertandingan di awal dari N1-N3 sengit tapi masih bisa mengontrol diri, kontrol emosi serta mengikuti saran pelatih dan melakukan yang terbaik. Alhamdulilah hasilnya maksimal,” kata Yudha dikutip dari keterangan resmi Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia.
Adapun Yudha telah bertemu saingan terberatnya hingga masuk ke partai final. Untuk meraih medali emas, Yudha selalu bermain dengan mengontrol emosi.
Baca juga: Lawn bowls tambah satu emas untuk Indonesia di Asian Para Games 2022
Baca juga: Update klasemen medali Asian Para Games 2022: Indonesia naik ke posisi delapan
Ini adalah kali ketiga Yudha bertemu Chee Hoong. Dua pertandingan sebelumnya Yudha selalu dikalahkan, namun kali ini dia membalasnya dengan kemenangan manis di podium tertinggi kelas BC2 putra.
“Strateginya tenang, jangan pake emosi dan lakukan terbaik untuk negara,” kata Yudha.
Di sisi lain, medali perunggu berhasil diraih oleh Muhammad Afrizal Syafa di kelas BC1 putra.
Kepala pelatih boccia Indonesia Islahuzzaman Nur Yadin mengungkapkan prestasi boccia Indonesia menunjukkan peningkatan performa yang signifikan.
Pasalnya pada gelaran Asian Para Games 2018, debut boccia Indonesia belum membuahkan hasil, namun kini mampu merebut medali emas.
“Perkembangan dari 2018 belum membuahkan hasil, tahun 2019 sudah mulai aktif ikut kejuaraan kemudian 2022 persiapan ASEAN Para Games Solo berhasil merebut satu emas. Kemudian di APG Kamboja dapat dua emas dan di Asian Para Games kita pecah telur emas,” kata coach Islah.
“Prestasi ini sudah melampaui target, karena awalnya memang kepastian medali perunggu. Lalu ketika kita melihat lawan, medali emas masih 50:50, tapi akhirnya bisa kita raih,” imbuhnya.
Tim Boccia Indonesia masih akan melakukan satu pertandingan tim BC1/BC2 yang akan diawali Handayani, Muhammad Bintang Satria Herlangga, Felix Ardi Yudha pada 26 dan 27 Oktober.
Langkah tim boccia Indonesia tak berhenti di Asian Para Games 2022 Hangzhou saja, melainkan ada target yang lebih tinggi untuk diraih yakni mampu menjadi representasi Indonesia pada Paralimpiade 2024 Paris.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023