Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajukan penambahan kuota biosolar subsidi 8.280 kilo liter (KL), guna mengantisipasi kelangkaan BBM menjelang dan selama liburan Natal dan Tahun Baru 2024.

"Saat ini, kuota solar bersubsidi yang disalurkan kepada masyarakat sudah jebol," kata Kepala Biro Ekonomi Pembangunan Setda Pemerintah Provinsi Bangka Belitung Ahmad Yani di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan kuota biosolar bersubsidi 2023 Provinsi Kepulauan Babel sebanyak 159.398 KL dan telah terealisasi hingga September 2023 mencapai 125.414 KL, sehingga sisa kuota yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2024.

Realisasi 125.414 KL kuota biosolar subsidi disalurkan ke tujuh kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bangka 31.146 KL, Bangka Barat 17.911 KL, Bangka Selatan 14.700 KL, Bangka Tengah 14.064 KL, Belitung 19.865 KL, Belitung Timur 13.247 KL dan Kota Pangkalpinang 14.481 KL.

"Saat ini kuota biosolar yang tersisa hanya cukup tiga hari, sehingga perlu penambahan agar tidak terjadi kelangkaan solar bersubsidi ini," katanya.

Menurut dia sisa kuota biosolar yang terbatas ini sangat krusial terutama selama November, Desember dan Januari, karena adanya momen natal dan tahun baru.

Baca juga: Pemprov Babel gencarkan sosialisasi aturan kendalikan distribusi solar subsidi

"Jangan sampai terjadi kejadian dua hingga empat tahun lalu, dimana terjadi kelangkaan BBM karena pasokan bahan bakar minyak tidak bisa masuk ke Pulau Bangka dan Belitung akibat gelombang tinggi," ujarnya.

Ia berharap BPIH, Dirjen Migas dan Kementerian Keuangan dapat menyetujui pengajuan penambahan kuota biosolar subsidi ini, agar ketersediaan BBM ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat daerah ini.

"Kami telah berkoordinasi dengan Pertamina agar penambahan kuota BBM ini disetujui pemerintah sebelum Desember tahun ini," katanya.  

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023