Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak khawatir dengan tekanan yang harus dihadapi pada tiga balapan terakhir MotoGP musim ini demi bisa mengklaim gelar juara dunia untuk kedua kalinya.
“Saya merasa senang sekali mendapat tekanan seperti ini. Kami sedang berjuang meraih gelar dan tanpa tekanan itu berarti Anda tidak terlalu peduli dengan apa yang Anda lakukan,” kata Bagnaia, dikutip dari keterangan resmi MotoGP, Jumat.
Pembalap dengan nama kecil Pecco itu melanjutkan, memiliki tekanan tersendiri untuk mempertahankan gelar juara adalah hal yang wajar.
Baginya, tidak ada yang salah dengan itu, asal dirinya bisa mengatur emosi dengan baik dan mengubah tekanan itu menjadi amunisi untuk tampil maksimal di setiap grand prix.
“Menurut saya, tekanan itu normal. Ini adalah ‘bahan bakar’ yang baik dari sudut pandang saya, jadi kami harus menggunakan ini untuk meningkatkan kemampuan kami dan merasakan ‘rasa lapar’ untuk menjadi juara lagi,” ujar Pecco.
Bicara mengenai MotoGP Malaysia yang akan bergulir di Sirkuit Internasional Sepang mulai hari ini, pembalap asal Italia itu mengatakan senang bisa kembali dengan energi yang lebih positif.
Baca juga: Marc Marquez dan Joan Mir antisipasi tantangan besar di MotoGP Malaysia
Baca juga: Francesco Bagnaia nilai kualifikasi jadi faktor penentu performa di GP Malaysia
“Ini adalah salah satu trek favorit saya. Saya selalu senang berada di sini. Saya memiliki kenangan indah dari semua kategori dan saya selalu sangat senang berada di sini,” kata Pecco.
“Saya pikir kami bisa kompetitif dalam situasi apa pun. Beberapa bagian trek telah dilapisi ulang, jadi saya pikir itu akan bagus,” ujarnya menambahkan.
Adapun Pecco merupakan juara MotoGP Malaysia tahun lalu. Ia tak menampik bahwa pengalaman tahun lalu bisa menjadi bekal yang baik untuknya menghadapi tantangan di musim ini.
Namun, semuanya ia nilai bisa terjadi mengingat persaingan di antara para pembalap di grid sangat ketat dan penuh dengan kejutan.
“Saya ingat tahun lalu ada banyak tekanan di sini dan saya memenangkan balapan. Setiap orang dan setiap pembalap memiliki perasaan yang berbeda dengan tekanan tersebut. Dalam kasus saya, hal itu dapat memengaruhi saya, tetapi itu selalu menjadi sebuah motivasi,” jelas Pecco.
“Tapi yang pasti pengalaman tahun lalu mungkin bisa membantu saya dalam beberapa situasi, tapi ini sangat berbeda dibandingkan tahun lalu,” ujarnya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
“Saya merasa senang sekali mendapat tekanan seperti ini. Kami sedang berjuang meraih gelar dan tanpa tekanan itu berarti Anda tidak terlalu peduli dengan apa yang Anda lakukan,” kata Bagnaia, dikutip dari keterangan resmi MotoGP, Jumat.
Pembalap dengan nama kecil Pecco itu melanjutkan, memiliki tekanan tersendiri untuk mempertahankan gelar juara adalah hal yang wajar.
Baginya, tidak ada yang salah dengan itu, asal dirinya bisa mengatur emosi dengan baik dan mengubah tekanan itu menjadi amunisi untuk tampil maksimal di setiap grand prix.
“Menurut saya, tekanan itu normal. Ini adalah ‘bahan bakar’ yang baik dari sudut pandang saya, jadi kami harus menggunakan ini untuk meningkatkan kemampuan kami dan merasakan ‘rasa lapar’ untuk menjadi juara lagi,” ujar Pecco.
Bicara mengenai MotoGP Malaysia yang akan bergulir di Sirkuit Internasional Sepang mulai hari ini, pembalap asal Italia itu mengatakan senang bisa kembali dengan energi yang lebih positif.
Baca juga: Marc Marquez dan Joan Mir antisipasi tantangan besar di MotoGP Malaysia
Baca juga: Francesco Bagnaia nilai kualifikasi jadi faktor penentu performa di GP Malaysia
“Ini adalah salah satu trek favorit saya. Saya selalu senang berada di sini. Saya memiliki kenangan indah dari semua kategori dan saya selalu sangat senang berada di sini,” kata Pecco.
“Saya pikir kami bisa kompetitif dalam situasi apa pun. Beberapa bagian trek telah dilapisi ulang, jadi saya pikir itu akan bagus,” ujarnya menambahkan.
Adapun Pecco merupakan juara MotoGP Malaysia tahun lalu. Ia tak menampik bahwa pengalaman tahun lalu bisa menjadi bekal yang baik untuknya menghadapi tantangan di musim ini.
Namun, semuanya ia nilai bisa terjadi mengingat persaingan di antara para pembalap di grid sangat ketat dan penuh dengan kejutan.
“Saya ingat tahun lalu ada banyak tekanan di sini dan saya memenangkan balapan. Setiap orang dan setiap pembalap memiliki perasaan yang berbeda dengan tekanan tersebut. Dalam kasus saya, hal itu dapat memengaruhi saya, tetapi itu selalu menjadi sebuah motivasi,” jelas Pecco.
“Tapi yang pasti pengalaman tahun lalu mungkin bisa membantu saya dalam beberapa situasi, tapi ini sangat berbeda dibandingkan tahun lalu,” ujarnya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023