Denpasar (Antara Babel) - Tiga genre tari tradisional Bali ditetapkan menjadi warisan budaya dunia yang termasuk dalam daftar Pelindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-38 di Art Center Denpasar, Sabtu malam, menyerahkan sertifikat "Tiga Genre Tari Tradisional Bali UNESCO" kepada Gubernur I Made Mangku Pastika sebagai simbol diresmikannya ketetapan tari tradisional Bali menjadi warisan budaya dunia.
Tiga genre tari tradisional Bali tersebut antara lain Wali atau tari sakral, Bebali yang sifatnya semi sakral, dan Balih-Balihan atau tari untuk pertunjukkan.
Tari Wali merupakan tarian yang biasa dipertunjukkan dalam upacara keagamaan atau adat bertempat di halaman dalam pura (mandala utama). Beberapa tarian yang masuk Bebali ialah Rejang, Sanghyang Dedari, dan Baris Upacara.
Tari Bebali merupakan tarian semi sakral yang dipertunjukkan di halaman tengah pura (madya mandala) sebagai bagian dari upacara. Tari Bebali biasanya memiliki skenario dalam pertunjukkannya. Beberapa tarian yang termasuk Bebali antara lain Topeng Sidhakarya, Dramatari Gambuh, dan Dramatari Wayang Wong.
Sementara Tari Balih-Balihan merupakan tarian yang biasa dipertontonkan sebagai hiburan dan bertempat di luar pura atau tempat pertunjukkan lain. Tari yang muncul di abad 19 hingga sekarang dan juga berfungsi sebagai tari pergaulan tersebut di antaranya ialah tari Legong Kraton, Joged Bumbung dan Barong.
Tiga Genre Tari Tradisional Bali sebenarnya telah didaftarkan menjadi warisan budaya UNESCO sejak 2011, namun baru dapat terealisasi pada 2016.
Dengan terdaftarnya tiga genre tari tradisional Bali tersebut, maka Indonesia telah memiliki tujuh elemen budaya dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Enam elemen yang telah terdaftar sebelumnya adalah Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), dan Noken Papua (2012).
Presiden Joko Widodo sebelumnya membuka Pawai Budaya Pesta Kebudayaan Bali yang diselenggarakan di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Sabtu sore. Menurut Presiden, acara kesenian tersebut sebagai media pendidikan serta dapat menggerakkan ekonomi masyarakat Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-38 di Art Center Denpasar, Sabtu malam, menyerahkan sertifikat "Tiga Genre Tari Tradisional Bali UNESCO" kepada Gubernur I Made Mangku Pastika sebagai simbol diresmikannya ketetapan tari tradisional Bali menjadi warisan budaya dunia.
Tiga genre tari tradisional Bali tersebut antara lain Wali atau tari sakral, Bebali yang sifatnya semi sakral, dan Balih-Balihan atau tari untuk pertunjukkan.
Tari Wali merupakan tarian yang biasa dipertunjukkan dalam upacara keagamaan atau adat bertempat di halaman dalam pura (mandala utama). Beberapa tarian yang masuk Bebali ialah Rejang, Sanghyang Dedari, dan Baris Upacara.
Tari Bebali merupakan tarian semi sakral yang dipertunjukkan di halaman tengah pura (madya mandala) sebagai bagian dari upacara. Tari Bebali biasanya memiliki skenario dalam pertunjukkannya. Beberapa tarian yang termasuk Bebali antara lain Topeng Sidhakarya, Dramatari Gambuh, dan Dramatari Wayang Wong.
Sementara Tari Balih-Balihan merupakan tarian yang biasa dipertontonkan sebagai hiburan dan bertempat di luar pura atau tempat pertunjukkan lain. Tari yang muncul di abad 19 hingga sekarang dan juga berfungsi sebagai tari pergaulan tersebut di antaranya ialah tari Legong Kraton, Joged Bumbung dan Barong.
Tiga Genre Tari Tradisional Bali sebenarnya telah didaftarkan menjadi warisan budaya UNESCO sejak 2011, namun baru dapat terealisasi pada 2016.
Dengan terdaftarnya tiga genre tari tradisional Bali tersebut, maka Indonesia telah memiliki tujuh elemen budaya dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Enam elemen yang telah terdaftar sebelumnya adalah Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), dan Noken Papua (2012).
Presiden Joko Widodo sebelumnya membuka Pawai Budaya Pesta Kebudayaan Bali yang diselenggarakan di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Sabtu sore. Menurut Presiden, acara kesenian tersebut sebagai media pendidikan serta dapat menggerakkan ekonomi masyarakat Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016