Marseille (Antara Babel) - Hari berganti, tahun berlari. Hampir setahun lalu, Albania mengalahkan Prancis untuk kali pertama dalam sejarah.

Kekalahan Didier Deschamps dan kawan-kawan dengan kebobolan gol semata wayang (1-0) itu kontan dicibir oleh media negeri mode itu sebagai "memalukan", "tidak berkelas", "mengerikan", "krisis kepercayaan diri".

Skuad berjuluk Les Blues kemudian tidak ingin kehilangan muka, dan saatnya membalas kekalahan. Kini, di Piala Eropa 2016, Prancis siap beradu duel dengan Albania dalam laga yang digelar di Stade Vélodrome, Marseille, pada Kamis dini hari, pukul 02.00 WIB. Pertandingan ini akan ditayangkan secara langsung oleh RCTI.

Duabelas bulan kemudian sejak kekalahan itu, Deschamps memimpin Les Blues mengobarkan bara "pemberontakan" untuk tampil penuh semangat bagi kebanggaan negeri. Buktinya, Prancis mengalahkan Rumania 2-1 dengan gol kemenangan yang dicetak oleh Dmitri Payet di laga pembukan di Piala Eropa 2016.

Penampilan Griezmann dan kawan-kawan memang jauh dari sempurna. Hanya saja, Prancis memberi harapan untuk bangkit meraih kemenangan di Marseille. Dan lawan kali ini yakni Albania.

Albania tidak diperkuat oleh kapten Lorik Cana yang diusir keluar lapangan ketika kalah 0-1 dari Swiss. Pelatih Gianni De Biasi tidak kuasa menutup kecemasannya atas kondisi tim asuhannya. Arlind Ajeti atau Frederic Veseli siap menempati lini bek tengah.

Dari catatan head-to-head, Prancis meraih empat kali kemenangan dari enam laga ketika melawan Albania meski gagal meraih kemenangan dalam dua pertemuan terakhir.

Tendangan bebas yang dilepaskan Ergys Kace membawa Albania unggul 1-0 atas Prancis ketika kedua timnas bersua pada Juni 2015. Dan Albania tidak pernah mencetak lebih dari satu gol ketika menghadapi Prancis (melesakkan enam gol dalam enam laga).    

Komentar pelatih:

* Didier Deschamps (Prancis):
"Atmosfer bertanding demikian bergelora. Dukungan penonton benar-benar menyemangati kami. Ini stadion yang megah dan membanggakan. Velodrome yang baru ini sama dengan atmosfer sepak bola yang memikat."

"Kembali ke stadion ini, senantiasa membanggakan. Saya berada di sini pada 2014. Kemudian stadion mengalami renovasi. Senang berada di sini dan menyaksikan para penonton menyaksikan laga ketika saya mengemban tugas sebagai pelatih dan pemain."

"Banyak hal yang begitu mencengangkan terjadi pada 1998. Kompetisi terus berjalan. Saya tidak akan mengatakan bahwa hari ini sama dengan hari kemarin. Dukungan luas diberikan kepada Timnas Prancis, ini hal yang luar biasa."

"Saya bicara soal para pemain 1998. Saya menjadi bagian dari kisah sukses itu, hanya saja itulah sejarah yang telah tertulis. Albania tampil sebagai tim yang terorganisir secara rapi karena mereka diasuh pelatih asal Italia."

"Pertahanan mereka (Albania) kokoh meski tidak berarti tidak dapat ditembus. Mereka mampu menyerang dengan cepat. Mereka bekerja dengan keras dan tampil impresif serta dengan cepat menutup lubang pertahanan. Kami menyaksikannya ketika mereka melawan Swiss."

* Gianni De Biasi (Albania):
"Kami tahu Prancis dengan baik. Mereka bermain di kandang dan begitu bersemangat. Kami coba mengurangi segala kekeliruan dan memanfaatkan kesempatan. Kingsley Coman sedang berada dalam performa terbaik. N'Golo Kante tampil mengejutkan. Ia tampil luar biasa di Liga Inggris. Prancis menjadi salah satu tim terbaik di dunia."

"Kami bermain baik ketika melawan Swiss dan mampu menciptakan peluang mencetak gol. Ini tentu sisi yang baik agar peringkat kami naik di FIFA. Kami berusaha bekerja keras untuk menciptakan keseimbangan."    

 Prediksi susunan pemain:

* Prancis (4-3-3):
Lloris (penjaga gawang); Sagna, Rami, Koscielny, Evra; Kanté, Matuidi; Coman, Payet, Martial; Giroud.
 
* Albania (4-2-3-1):
Berisha (penjaga gawang); Hysaj, Ajeri, Mavraj, Agolli; Kukeli, Xhaka; Roshi, Abrashi, Lenjani; Sadiku.

Data dan fakta (Opta Facts):
* Albania tidak pernah mengalahkan Les Bleus di Prancis. Albania kebobolan sembilan gol dalam tiga laga dan hanya memasukkan satu gol (sekali imbang, dua kalah).
* Prancis hanya menelan sekali kekalahan dari 11 laga yang digelar di Stade Vélodrome di Marseille (lawan Argentina 2009 - tujuh menang, tiga imbang).
* Les Bleus tampil untuk kali kedua di venue itu sebelum kejuaraan Eropa, dikalahkan Cekoslowakia paa 1960 (0-2) meski mengalahkan Portugal pada 1984 (3-2).  
* Prancis meraih kemenangan dalam enam laga terakhir yang digelar di kandang di kejuaraan Eropa (lima menang pada 1984, dan sekali menang di 2016).      
* Prancis hanya menorehkan dua clean sheets dari 17 laga di Piala Eropa (melawan Rumania pada 2008 dan Ukraina pada 2012).    
     
Lima laga terakhir:
(W:menang; L:kalah; D:imbang)

* Prancis: W W W W W

10/06/2016 Prancis 2 - 1 Rumania
04/06/2016 Prancis 3 - 0 Skotlandia
30/05/2016 Prancis 3 - 2 Kamerun
29/03/2016 Prancis 4 - 2 Rusia
25/03/2016 Belanda 2 - 3 Prancis

* Albania: L L W W L

11/06/2016 Albania 0 - 1 Swiss
03/06/2016 Albania 1 - 3 Ukraina
29/05/2016 Albania 3 - 1 Qatar
29/03/2016 Luksemburg 0 - 2 Albania
26/03/2016 Austria 2 - 1 Albania

Head To Head:
 
13/06/2015 Albania 1 - 0 Prancis
14/11/2014 Prancis 1 - 1 Albania
07/10/2011 Prancis 3 - 0 Albania
02/09/2011 Albania 1 - 2 Prancis
30/03/1991 Prancis 5 - 0 Albania

Prediksi hasil laga:

* Prancis 2 - 0 Albania (30 persen)
* Prancis 3 - 0 Albania (17 persen)
* Prancis 1 - 0 Albania (8 persen)
     
Prediksi laga:

* Prancis memulai Piala Eropa 2016 dengan meraih kemenangan 2-1 atas Rumania. Kemenangan ini juga belum meyakinkan betul.
* Pasukan asuhan Deschamps perlu bekerja lebih keras dengan tampil lebih offensif, apalagi lawan yang dihadapi justru Albania.
* Albania di bawah asuhan pelatih Gianni De Biasi diharapkan mampu memberi perlawanan kepada Albania yang nota bene peringkatnya lebih rendah dari tim tuan rumah.

Prediksi hasil laga menurut editor Antaranews.com:

* Prancis: 2
* Albania: 0

Pewarta:

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016