Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA mengunjungi usaha penggemukan peternakan sapi di Petaling Kabupaten Bangka, guna memastikan stok daging sapi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyambut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Saya pastikan stok daging sapi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Safrizal ZA dalam keterangannya di Pangkalpinang, Babel, Sabtu.
Dalam kunjungan ke penggemukan sapi jenis bali milik Priyono itu, Safrizal juga melakukan dialog dengan peternak sapi untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi petani dalam mengembangkan usahanya.
Dalam dialog tersebut terungkap kesulitan mendapatkan pakan, karena konsentrat seperti ampas ubi, onggok, bungkil sawit, dedak padi, harus didatangkan dari Lampung. Sementara di Babel tidak ada lagi pabrik ubi karena sudah ditutup.
Sementara itu, masalah lainnya yaitu banyak peternak sapi beralih ke sapi pengembangan (sapi yang dilepas), sehingga untuk penjual tidak menentu karena sapi ini bukan sapi penggemukan.
"Setelah mendengar kendala yang dihadapi peternakan sapi, kami akan kolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi peternak sapi," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Edi Romdhoni mengatakan dalam mengatasi persoala pakan ternak itu akan segera dicarikan solusinya.
"Kita akan cari solusi bersama dan kalau bisa kita punya sendiri pengolah pakan untuk ternak, biar ongkos produksi distributor kita bisa lebih murah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya pastikan stok daging sapi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Safrizal ZA dalam keterangannya di Pangkalpinang, Babel, Sabtu.
Dalam kunjungan ke penggemukan sapi jenis bali milik Priyono itu, Safrizal juga melakukan dialog dengan peternak sapi untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi petani dalam mengembangkan usahanya.
Dalam dialog tersebut terungkap kesulitan mendapatkan pakan, karena konsentrat seperti ampas ubi, onggok, bungkil sawit, dedak padi, harus didatangkan dari Lampung. Sementara di Babel tidak ada lagi pabrik ubi karena sudah ditutup.
Sementara itu, masalah lainnya yaitu banyak peternak sapi beralih ke sapi pengembangan (sapi yang dilepas), sehingga untuk penjual tidak menentu karena sapi ini bukan sapi penggemukan.
"Setelah mendengar kendala yang dihadapi peternakan sapi, kami akan kolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi peternak sapi," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Edi Romdhoni mengatakan dalam mengatasi persoala pakan ternak itu akan segera dicarikan solusinya.
"Kita akan cari solusi bersama dan kalau bisa kita punya sendiri pengolah pakan untuk ternak, biar ongkos produksi distributor kita bisa lebih murah," katanya.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023