Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara konsisten tetap mendukung penerapan hukuman mati terhadap para pelaku kejahatan narkotika yang saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

"Kami tidak akan memberikan toleransi apapun atas kejahatan luar biasa yang dilakukan oleh bandar dan pengedar narkoba. Tidak ada tawar-menawar, pelaku kejahatan narkoba harus dihukum seberat-beratnya," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, walaupun pemerintah telah memberlakukan hukuman yang berat hingga eksekusi hukuman mati, namun masih belum bisa mengatasi secara maksimal peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Bahkan para narapidana dan penerima vonis mati masih bisa melakukan transaksi narkoba.

"Padahal peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba merupakan kejahatan yang dapat menyebabkan hilangnya generasi bangsa sebagai cikal bakal penerus pembangunan. Untuk itu, tindakan tegas wajib dilakukan bagi mereka," katanya.

Menurutnya, peran aktif masyarakat dengan memberikan informasi serta menjadikan narkoba sebagai musuh bersama harus digalakkan secara berkelanjutan.

Selain itu, para tokoh agama, pendidik, pemuda, pemerintahan dimulai dari tingkat RT/RW dan seluruh komponen bangsa mesti bersatu-padu guna mempersempit ruang gerak sekaligus memutuskan mata rantai narkoba melalui Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

"Selain penerapan peraturan perundang-undangan, saya mengimbau lembaga adat untuk mengambil peran melalui pemberlakuan hukum adat di tengah masyarakat. Kearifan lokal diyakini bisa memainkan perannya untuk mengalihkan ketertarikan seseorang terhadap narkoba," ujarnya.

Dikatakannya, peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba merupakan penjajahan gaya baru dalam membodohi bangsa-bangsa di dunia. Karena narkoba diyakini dapat merusak organ-organ tubuh yang berdampak pada melemahnya tingkat kecerdasan seseorang.

Menurutnya, apabila generasi suatu bangsa sudah masuk dalam lingkaran narkoba maka potensi dan sumberdaya yang dimiliki akan dengan mudah dikuras.

"Narkoba ini barang mahal dengan untung yang besar. Ini kan sebagai upaya untuk memperbodoh kita, karena kita dikenal memiliki sumberdaya yang luar biasa," katanya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016