Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan penataan lembaga negara yang saat ini tumpang tindih harus diatur, namun pengaturan itu sebaiknya bukan karena berdasarkan selera pemimpin.

Menurutnya penataan institusi-institusi keamanan itu harus dilakukan demi merespon ancaman. Dengan begitu, menurutnya penataan bakal sesuai dengan kebutuhan keamanan di Indonesia.

"Penataan organisasi dan badan-badan bukan semata-mata karena selera pemimpin, tapi karena merespon ancaman itu," kata Anies saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan penataan itu perlu melibatkan seluruh unsur yang terbiasa terlibat dalam menyusun tantangan organisasi. Menurutnya institusi-institusi keamanan perlu merumuskan tantangan keamanan di tahun-tahun ke depan.

"Kalau kita hanya menata ulang tanpa memikirkan apa ancaman barunya, maka tak lebih dari hanya menyelesaikan masalah organisasi," kata dia.

Baca juga: Anies miris setengah anggota TNI tak miliki rumah dinas

Baca juga: Debat ketiga, Anies ingin struktur pertahanan siber dibangun serius

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.

Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Baca juga: Saat debat, Anies singgung serangan peretas ke situs Kemenhan

Baca juga: Anies tegaskan Indonesia harus jadi pelaku utama di kancah global
 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024