Pangkalpinang(Antara Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi mengimbau petani karet menggunakan asam semut dalam mengolah getah supaya meningkatkan kualitas dan harga produk tersebut.

"Kami berharap petani tidak lagi menggunakan tawas, karena akan mengurangi kualitas dan harga karet," kata Rustam Effendi di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan, imbauan petani menggunakan asam semut dalam mengolah dan membekukan getah karet ini berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olahan Karet.

"Jika kualitas karet petani bagus, maka dengan sendirinya harga akan naik sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan perekonomian keluarga petani," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini harga karet petani anjlok kisaran Rp2.000 hingga Rp4.000 dari Rp11.000 per kilogram, karena petani menggunakan tawas dalam mengolah hasil sadapan karetnya.

"Saat ini pabrik pengolahan karet lebih memilih karet tanpa tawas, sehingga mereka menghargai karet bertawas ini dengan  harga murah," ujarnya.

Menurut dia karet menggunakan tawas hanya memiliki kandungan karet 35 persen dan ini tentu merugikan pengusaha pengolahan karet.

"Kami berharap petani untuk tidak lagi menggunakan tawas, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan harga jual karet basah ini," ujarnya.

Ia mengatakan, meningkatnya kualitas dan harga karet akan menambah kesejahteraan keluarga, pada akhirnya animo petani untuk mengembangkan usaha perkebunan karet akan semakin tinggi.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016