Koba(Antara Babel) - Sebagian warga Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai beralih ke sektor pertanian jenis komoditas lada untuk meningkatkan perekonomian.

"Saat ini lada lebih memiliki prospek untuk meningkatkan perekonomian dibanding timah," ujar Giman, seorang petani lada di Bangka Tengah, Minggu.

Ia menjelaskan, harga lada saat ini relatif stabil dan bertahan tinggi dibanding harga sawit dan karet sehingga petani lebih cenderung bertanam lada dibanding komoditas lainnya.

"Sebelumnya saya meninggalkan perkebunan lada karena harga timah cukup tinggi dan mudah mendapatkannya, tetapi sekarang sudah sulit dan kembali lagi ke lada," ujarnya.

Ia mengakui untuk mendapatkan hasil produksi yang banyak dari tanaman lada membutuhkan modal yang besar dan ketekunan serta keuletan.

"Bertanam lada ini harus sabar karena butuh proses panjang untuk bisa memetik hasilnya, tetapi sebanding dengan hasil yang didapat setelah itu," ujarnya.

Wirman, petani lada yang lainnya mengaku membutuhkan modal untuk bisa mendapatkan produksi lada lebih banyak karena tanaman ini sangat rentan dengan penyakit.

"Belum lagi biaya tanam dan perawatan, semua itu butuh modal yang lumayan besar tetapi sesuai dengan hasil yang didapat," ujarnya.

Menurut dia, berkebun lada ini ibaratkan menabung tidak terasa bisa menghasilkan uang cukup banyak dengan catatan harus tekun dan bekerja keras.

"Kalau berkebun lada ini tergantung dengan kerja keras, kalau apa adanya tentu hasil yang diperoleh seadanya. Justeru itu butuh ketekunan dalam merawat hingga bisa panen," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016