Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini menggencarkan pemberian vaksin lumpy skin disease (LSD) pada hewan ternak sapi di daerah setempat.
"Kami menggencarkan vaksinasi untuk menangani penularan dan penyebaran LSD," kata Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Correy Wahyu di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menyatakan LSD dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani, karena menurunkan produksi susu, penurunan berat badan, menurunkan fertilitas dan kematian dalam kasus-kasus yang parah.
Sementara saat ini ada sebanyak 547 ekor sapi di daerah setempat terpapar LSD (cacar), sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi petani karena menurunnya berat badan ternak.
Dia menambahkan, data kasus LSD hingga Senin (18/3) sudah mencapai 547 kasus tersebar di empat kabupaten yaitu Bangka sebanyak 92 kasus, Bangka Barat sebanyak 46, Bangka Selatan sebanyak 192 dan Kabupaten Bangka Barat 217 kasus.
Sementara untuk Kota Pangkalpinang, Kabupaten Belitung dan Belitung Timur belum ada laporan dan ditemukan ternak sapi yang terjangkit LSD atau cacar sapi ini.
"Saat ini tim sedang melakukan pengobatan dengan menyuntikkan vaksin vitamin, parasit dan penyemprotan kandang sapi petani yang terpapar LSD," ujarnya lagi.
Menurut dia dalam penanganan penularan dan penyebaran LSD ini, tim kesehatan hewan terkendala kesadaran petani yang tidak mau sapi-sapinya divaksin.
"Masih banyak petani yang enggan sapi terpapar LSD ini divaksin, karena mereka kuatir akan kondisi kesehatan ternaknya," katanya.
Daging sapi terpapar LSD ini bisa dikonsumsi dan tidak akan menular ke manusia, dengan syarat daging sapi tersebut harus dimasak dengan benar, kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami menggencarkan vaksinasi untuk menangani penularan dan penyebaran LSD," kata Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Correy Wahyu di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menyatakan LSD dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani, karena menurunkan produksi susu, penurunan berat badan, menurunkan fertilitas dan kematian dalam kasus-kasus yang parah.
Sementara saat ini ada sebanyak 547 ekor sapi di daerah setempat terpapar LSD (cacar), sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi petani karena menurunnya berat badan ternak.
Dia menambahkan, data kasus LSD hingga Senin (18/3) sudah mencapai 547 kasus tersebar di empat kabupaten yaitu Bangka sebanyak 92 kasus, Bangka Barat sebanyak 46, Bangka Selatan sebanyak 192 dan Kabupaten Bangka Barat 217 kasus.
Sementara untuk Kota Pangkalpinang, Kabupaten Belitung dan Belitung Timur belum ada laporan dan ditemukan ternak sapi yang terjangkit LSD atau cacar sapi ini.
"Saat ini tim sedang melakukan pengobatan dengan menyuntikkan vaksin vitamin, parasit dan penyemprotan kandang sapi petani yang terpapar LSD," ujarnya lagi.
Menurut dia dalam penanganan penularan dan penyebaran LSD ini, tim kesehatan hewan terkendala kesadaran petani yang tidak mau sapi-sapinya divaksin.
"Masih banyak petani yang enggan sapi terpapar LSD ini divaksin, karena mereka kuatir akan kondisi kesehatan ternaknya," katanya.
Daging sapi terpapar LSD ini bisa dikonsumsi dan tidak akan menular ke manusia, dengan syarat daging sapi tersebut harus dimasak dengan benar, kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024