Probolinggo (Antara Babel) - Aktivitas vulkanik Gunung Bromo telah menggetarkan pintu dan kaca Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu.
"Terdengar suara gemuruh lemah hingga kuat, bahkan pintu-pintu dan kaca di Pos Pengamatan Gunung Bromo ikut bergetar," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan saat dihubungi dari Probolinggo.
Menurut dia, aktivitas Gunung Bromo secara visual pada 31 Juli 2016 tercatat cuaca cerah hingga mendung, angin tenang hingga sedang, suhu udara 7-22 derajat celcius, Gunung Bromo terlihat jelas hingga kabut.
"Asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan tipis hingga tebal, tekanan sedang, dan tinggi asap berkisar 50-800 meter dari puncak kawah ke arah barat daya-barat laut," tuturnya.
Sementara secara seismik pada 30 Juli 2016 tercatat gempa tremor vulkanik menerus dgn amplituda maksimum 1-23 milimeter, dengan amplitudo dominan 4 milimeter.
"Kesimpulannya aktivitas vulkanik gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu masih belum stabil, sehingga status Gunung Bromo masih pada level II atau waspada," katanya.
Pada 30 Juli 2016, Gunung Bromo terpantau secara visual Cuaca cerah-mendung, angin tenang-sedang, Gunung Bromo terlihat jelas hingga kabut, teramati asap kawah putih kelabu kecoklatan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, tinggi asap berkisar 50-600 meter dari puncak kawah ke arah barat daya - barat laut, kemudian terdengar suara gemuruh lemah hingga kuat.
Sedangkan pada 29 Juli 2016 terpantau secara visual cuaca cerah hingga mendung, angin tenang, Gunung Bromo jelas - kabut, kemudian asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan sedang hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, tinggi asap berkisar 100-600 m dari puncak kawah, condong ke arah barat-barat daya, serta terdengar suara gemuruh lemah hingga kuat.
Secara seismik pada 28 Juli 2016 terekam remor vulkanik menerus, dengan amplitudo dominan 3 milimeter, kemudian delapan kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa embusan.
"Seiring dengan status waspada, rekomendasi PVMBG yakni masyarakat dan pengunjung/wisatawan di sekitar Gunung Bromo tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa, namun masyarakat dan wisatawan tidak boleh beraktivitas dalam kawasan radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Terdengar suara gemuruh lemah hingga kuat, bahkan pintu-pintu dan kaca di Pos Pengamatan Gunung Bromo ikut bergetar," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan saat dihubungi dari Probolinggo.
Menurut dia, aktivitas Gunung Bromo secara visual pada 31 Juli 2016 tercatat cuaca cerah hingga mendung, angin tenang hingga sedang, suhu udara 7-22 derajat celcius, Gunung Bromo terlihat jelas hingga kabut.
"Asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan tipis hingga tebal, tekanan sedang, dan tinggi asap berkisar 50-800 meter dari puncak kawah ke arah barat daya-barat laut," tuturnya.
Sementara secara seismik pada 30 Juli 2016 tercatat gempa tremor vulkanik menerus dgn amplituda maksimum 1-23 milimeter, dengan amplitudo dominan 4 milimeter.
"Kesimpulannya aktivitas vulkanik gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu masih belum stabil, sehingga status Gunung Bromo masih pada level II atau waspada," katanya.
Pada 30 Juli 2016, Gunung Bromo terpantau secara visual Cuaca cerah-mendung, angin tenang-sedang, Gunung Bromo terlihat jelas hingga kabut, teramati asap kawah putih kelabu kecoklatan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, tinggi asap berkisar 50-600 meter dari puncak kawah ke arah barat daya - barat laut, kemudian terdengar suara gemuruh lemah hingga kuat.
Sedangkan pada 29 Juli 2016 terpantau secara visual cuaca cerah hingga mendung, angin tenang, Gunung Bromo jelas - kabut, kemudian asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan sedang hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang, tinggi asap berkisar 100-600 m dari puncak kawah, condong ke arah barat-barat daya, serta terdengar suara gemuruh lemah hingga kuat.
Secara seismik pada 28 Juli 2016 terekam remor vulkanik menerus, dengan amplitudo dominan 3 milimeter, kemudian delapan kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa embusan.
"Seiring dengan status waspada, rekomendasi PVMBG yakni masyarakat dan pengunjung/wisatawan di sekitar Gunung Bromo tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa, namun masyarakat dan wisatawan tidak boleh beraktivitas dalam kawasan radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016