Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan TNI AL tetap siaga dan terus berpatroli selama periode libur Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Dia menjelaskan TNI AL justru meningkatkan pengawasan selama periode libur itu, karena sering kali pelaku kejahatan memanfaatkan celah untuk berbuat pidana selama tanggal merah.
Jadi, kami selalu ada kapal siaga, baik dalam kondisi mudik dan normal. Dan, untuk kondisi lebaran ini tentu kami lebih siagakan, karena biasanya pada saat-saat kritis inilah ada yang mencoba-coba untuk melakukan kegiatan ilegal, kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat.
Dia melanjutkan kapal-kapal TNI AL yang siaga di antaranya mencakup kapal-kapal patroli, kapal-kapal yang siaga untuk operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) apabila terjadi kecelakaan di laut.
Dalam kesempatan yang sama, Ali menyampaikan TNI AL juga mengerahkan beberapa satuan setingkat batalyon dan setingkat kompi untuk membantu Polri menjaga keamanan selama arus mudik, libur lebaran, dan arus balik.
Untuk pengamanan Idul Fitri, kami BKO Operasi Ketupat. Kemarin, Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto, red.) sudah menjelaskan, kami siapkan beberapa satuan setingkat batalyon dan setingkat kompi untuk pengamanan. Berapa pun yang dibutuhkan oleh Polri, kami siapkan untuk pengamanan Idul Fitri ini, kata Ali.
TNI AL dalam rangkaian menuju libur Idul Fitri 1445 Hijriah mengerahkan satu kapal perangnya, KRI Banda Aceh-593, untuk mengangkut 1.026 pemudik berikut motor-motor mereka ke Semarang, Jawa Tengah, dan Surabaya, Jawa Timur. Kapal itu berangkat dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat, dan dijadwalkan sampai di Semarang pada Sabtu (6/4), dan tiba di Surabaya, Minggu (7/4).
Ali menjelaskan TNI AL berinisiatif membuat program mudik gratis kapal perang itu karena ingin membantu pemerintah menurunkan angka risiko kecelakaan lalu lintas yang sering kali korbannya pemudik yang mengendarai sepeda motor ke kampung halamannya.
Kalau mereka mengendarai motor dari Jakarta-Surabaya kan tentu bahayanya cukup banyak. Tetapi, kalau di sini, di atas kapal, mereka bisa istirahat, kata Ali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Dia menjelaskan TNI AL justru meningkatkan pengawasan selama periode libur itu, karena sering kali pelaku kejahatan memanfaatkan celah untuk berbuat pidana selama tanggal merah.
Jadi, kami selalu ada kapal siaga, baik dalam kondisi mudik dan normal. Dan, untuk kondisi lebaran ini tentu kami lebih siagakan, karena biasanya pada saat-saat kritis inilah ada yang mencoba-coba untuk melakukan kegiatan ilegal, kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat.
Dia melanjutkan kapal-kapal TNI AL yang siaga di antaranya mencakup kapal-kapal patroli, kapal-kapal yang siaga untuk operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) apabila terjadi kecelakaan di laut.
Dalam kesempatan yang sama, Ali menyampaikan TNI AL juga mengerahkan beberapa satuan setingkat batalyon dan setingkat kompi untuk membantu Polri menjaga keamanan selama arus mudik, libur lebaran, dan arus balik.
Untuk pengamanan Idul Fitri, kami BKO Operasi Ketupat. Kemarin, Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto, red.) sudah menjelaskan, kami siapkan beberapa satuan setingkat batalyon dan setingkat kompi untuk pengamanan. Berapa pun yang dibutuhkan oleh Polri, kami siapkan untuk pengamanan Idul Fitri ini, kata Ali.
TNI AL dalam rangkaian menuju libur Idul Fitri 1445 Hijriah mengerahkan satu kapal perangnya, KRI Banda Aceh-593, untuk mengangkut 1.026 pemudik berikut motor-motor mereka ke Semarang, Jawa Tengah, dan Surabaya, Jawa Timur. Kapal itu berangkat dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Jumat, dan dijadwalkan sampai di Semarang pada Sabtu (6/4), dan tiba di Surabaya, Minggu (7/4).
Ali menjelaskan TNI AL berinisiatif membuat program mudik gratis kapal perang itu karena ingin membantu pemerintah menurunkan angka risiko kecelakaan lalu lintas yang sering kali korbannya pemudik yang mengendarai sepeda motor ke kampung halamannya.
Kalau mereka mengendarai motor dari Jakarta-Surabaya kan tentu bahayanya cukup banyak. Tetapi, kalau di sini, di atas kapal, mereka bisa istirahat, kata Ali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024