Toboali (Antara Babel) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah guna menekan pernikahan usia dini yang tinggi di daerah itu.
"Pernikahan usia dini tinggi, karena tingkat pendidikan masyarakat yang rendah," kata Kepala BKKBN Kabupaten Bangka Selatan Taufikullah di Toboali,Rabu.
Ia menjelaskan, koordinasi dan kerja sama dengan pemkab, Dinas Pendidikan, TNI dan lembaga swadaya masyarakat dapat mengoptimalkan penyuluhan kepada masyarakat. Idealnya usia perkawinan untuk perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun.
"Banyak siswa tamatan SMP yang sudah nikah sehingga perlu ada kegiatan sosialisasi dan pembinaan ke sekolah-sekolah untuk menekan pernikahan usia dini ini," katanya.
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan TNI dalam kegiatan Bhakti TNI dan Dinas Pendidikan dengan melakukan penyuluhan ke masing-masing sekolah.
"Kami berharap LSM ikut berperan dan melakukan sosialisasi mengenai program pemberdayaan keluarga dan tentang kependudukan," ujarnya.
Selain itu, pihaknya telah menyiapkan tenaga penyuluh, fasilitas untuk kegiatan seperti proyektor dan obat-obatan.
Ia berharap kerja sama dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik sehingga program kependudukan dan pembinaan keluarga berjalan dengan baik.
"Dengan adanya kerjasama yang baik dengan masyarakat program yang disusun tentu akan berjalan dengan lancar dan program kependudukan dapat diatur dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016