Deklarasi tingkat menteri Forum Air Dunia (World Water Forum) ke-10 telah disahkan dalam rapat tingkat menteri yang dipimpin Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Basuki Hadimuljono sebagai co-chair.
"Deklarasi tersebut menyentuh persoalan hak atas akses air minum dan sanitasi yang aman, pentingnya koordinasi dan kolaborasi inklusif, dan memperkuat kebijakan manajemen sumber daya air terintegrasi," ucap Basuki saat mengesahkan deklarasi dalam rapat tingkat menteri WWF ke-10 di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Deklarasi tersebut mengesahkan sejumlah usulan Indonesia dalam pengembangan air, yaitu pendirian Centre of Excellence untuk ketahanan air dan iklim, penetapan Hari Danau Sedunia melalui resolusi PBB, dan pengarusutamaan isu pengelolaan air untuk negara-negara berkembang di pulau-pulau kecil.
Selain itu, kompendium aksi konkret World Water Forum ke-10 yang menjadi bagian tak terpisahkan dari deklarasi tersebut turut disahkan. Ia menjelaskan bahwa kompendium tersebut mencakup 113 proyek di sektor air dan sanitasi dengan nilai total 9,4 miliar dolar AS atau Rp149,94 triliun.
Menteri PUPR mengatakan, deklarasi itu disahkan setelah disetujui semua negara peserta serta dengan mengakomodasi masukan terkait penerapan hasil World Water Forum ke-10 pada masa mendatang yang diajukan oleh Republik Kongo dalam rapat tersebut.
Usulan dari Kongo yang diterima oleh forum tersebut menyoroti pentingnya peran air sebagai dasar "Ekonomi Biru" yang membuka potensi pembangunan manusia melalui manfaat yang didapatkan dari sumber daya kelautan dan perairan, serta mencegah populasi rentan terpinggirkan dari potensi itu.
Republik Kongo juga mengusulkan penegasan terhadap usaha mendorong inovasi dan akses instrumen finansial baru untuk memperkuat transisi menuju pembangunan berkelanjutan, serta pengembangan proyek terkait ekonomi perairan untuk menguatkan tata kelola dan manajemen air yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, Basuki mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan masukan dari para delegasi World Water Forum ke-10 yang memperkaya deklarasi tingkat menteri itu beserta kompendiumnya.
World Water Forum Ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 1825 Mei 2024, membahas konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.
Sebanyak 244 sesi pembahasan terkait air dalam WWF ke-10 diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengelolaan air secara global.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Deklarasi tersebut menyentuh persoalan hak atas akses air minum dan sanitasi yang aman, pentingnya koordinasi dan kolaborasi inklusif, dan memperkuat kebijakan manajemen sumber daya air terintegrasi," ucap Basuki saat mengesahkan deklarasi dalam rapat tingkat menteri WWF ke-10 di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Deklarasi tersebut mengesahkan sejumlah usulan Indonesia dalam pengembangan air, yaitu pendirian Centre of Excellence untuk ketahanan air dan iklim, penetapan Hari Danau Sedunia melalui resolusi PBB, dan pengarusutamaan isu pengelolaan air untuk negara-negara berkembang di pulau-pulau kecil.
Selain itu, kompendium aksi konkret World Water Forum ke-10 yang menjadi bagian tak terpisahkan dari deklarasi tersebut turut disahkan. Ia menjelaskan bahwa kompendium tersebut mencakup 113 proyek di sektor air dan sanitasi dengan nilai total 9,4 miliar dolar AS atau Rp149,94 triliun.
Menteri PUPR mengatakan, deklarasi itu disahkan setelah disetujui semua negara peserta serta dengan mengakomodasi masukan terkait penerapan hasil World Water Forum ke-10 pada masa mendatang yang diajukan oleh Republik Kongo dalam rapat tersebut.
Usulan dari Kongo yang diterima oleh forum tersebut menyoroti pentingnya peran air sebagai dasar "Ekonomi Biru" yang membuka potensi pembangunan manusia melalui manfaat yang didapatkan dari sumber daya kelautan dan perairan, serta mencegah populasi rentan terpinggirkan dari potensi itu.
Republik Kongo juga mengusulkan penegasan terhadap usaha mendorong inovasi dan akses instrumen finansial baru untuk memperkuat transisi menuju pembangunan berkelanjutan, serta pengembangan proyek terkait ekonomi perairan untuk menguatkan tata kelola dan manajemen air yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, Basuki mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan masukan dari para delegasi World Water Forum ke-10 yang memperkaya deklarasi tingkat menteri itu beserta kompendiumnya.
World Water Forum Ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 1825 Mei 2024, membahas konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.
Sebanyak 244 sesi pembahasan terkait air dalam WWF ke-10 diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengelolaan air secara global.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024