Pelatih ganda campuran Indonesia Herry Iman Pierngadi menyoroti pentingnya manajemen emosi bagi pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari agar dapat bermain lebih baik di Olimpiade Paris 2024.
Hal tersebut menyusul terhentinya Rinov/Pitha di babak 32 besar Indonesia Open 2024 yang merupakan ajang penentuan seeding (unggulan) untuk tampil di panggung olahraga terbesar di dunia itu.
Saya lihat kemarin dari segi cara bermain sudah betul, tapi masih banyak error, kontrol emosinya itu masih (kurang). Kalau kita lihat kemarin sudah unggul di gim ketiga tapi emosi, jadi buru-buru, ingin cepat menangnya. Itu harus di-manage lebih baik lagi, jelas Herry saat ditemui di Istora Senayan Jakarta, Kamis.
Kalau dari segi permainan sudah benar. Tapi memang dari error-nya itu harus dibetulkan lagi. Banyak poin-poin yang mereka kasih ke lawan dengan gampang, ujarnya menambahkan.
Menurut Herry, stroke akan menjadi salah satu fokus latihan bagi pasangan ganda campuran peringkat 15 dunia tersebut agar variasi serangan dan pengembalian bola menjadi lebih siap dan beragam, yang pada akhirnya dapat mengurangi kesalahan sendiri.
Tak hanya itu, komunikasi di dalam dan luar lapangan juga menjadi kunci bagi sebuah pasangan ganda campuran agar bisa melangkah lebih jauh ke depannya.
Menurut saya chemistry mereka sekarang sudah jauh lebih baik, komunikasinya jauh lebih baik kalau dibandingkan dengan beberapa bulan yang lalu, ujar pria yang akrab dijuluki Coach Naga Api itu.
Ditemui pada kesempatan terpisah, peraih Olimpiade 2016 Rio Tontowi Ahmad mengatakan kekalahan seperti yang diderita oleh Rinov/Pitha dapat menjadi bentuk pembelajaran agar bisa bangkit lebih kuat di Paris.
Jadi sebenarnya ini tinggal pembelajaran saja. Ini buat pembelajaran menuju Olimpiade-nya, maksudnya untuk mempersiapkan diri dari segi mental, fisik, dan teknik Jadi menurut saya hal-hal seperti ini wajar saja. Sekarang tinggal persiapan untuk Olimpiade karena kan tujuannya ke sana, jelas Tontowi.
Yang pasti harus bangkit dari kekalahan ini. Dia belajar untuk mempersiapkan diri ke Olimpiade, ujarnya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Hal tersebut menyusul terhentinya Rinov/Pitha di babak 32 besar Indonesia Open 2024 yang merupakan ajang penentuan seeding (unggulan) untuk tampil di panggung olahraga terbesar di dunia itu.
Saya lihat kemarin dari segi cara bermain sudah betul, tapi masih banyak error, kontrol emosinya itu masih (kurang). Kalau kita lihat kemarin sudah unggul di gim ketiga tapi emosi, jadi buru-buru, ingin cepat menangnya. Itu harus di-manage lebih baik lagi, jelas Herry saat ditemui di Istora Senayan Jakarta, Kamis.
Kalau dari segi permainan sudah benar. Tapi memang dari error-nya itu harus dibetulkan lagi. Banyak poin-poin yang mereka kasih ke lawan dengan gampang, ujarnya menambahkan.
Menurut Herry, stroke akan menjadi salah satu fokus latihan bagi pasangan ganda campuran peringkat 15 dunia tersebut agar variasi serangan dan pengembalian bola menjadi lebih siap dan beragam, yang pada akhirnya dapat mengurangi kesalahan sendiri.
Tak hanya itu, komunikasi di dalam dan luar lapangan juga menjadi kunci bagi sebuah pasangan ganda campuran agar bisa melangkah lebih jauh ke depannya.
Menurut saya chemistry mereka sekarang sudah jauh lebih baik, komunikasinya jauh lebih baik kalau dibandingkan dengan beberapa bulan yang lalu, ujar pria yang akrab dijuluki Coach Naga Api itu.
Ditemui pada kesempatan terpisah, peraih Olimpiade 2016 Rio Tontowi Ahmad mengatakan kekalahan seperti yang diderita oleh Rinov/Pitha dapat menjadi bentuk pembelajaran agar bisa bangkit lebih kuat di Paris.
Jadi sebenarnya ini tinggal pembelajaran saja. Ini buat pembelajaran menuju Olimpiade-nya, maksudnya untuk mempersiapkan diri dari segi mental, fisik, dan teknik Jadi menurut saya hal-hal seperti ini wajar saja. Sekarang tinggal persiapan untuk Olimpiade karena kan tujuannya ke sana, jelas Tontowi.
Yang pasti harus bangkit dari kekalahan ini. Dia belajar untuk mempersiapkan diri ke Olimpiade, ujarnya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024