BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2024 dengan tema "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas" di halaman kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Deputi Bidang KS-PK BKKBN RI, Novian Andusti di Pangkalpinang, Rabu mengatakan yang terpenting dari peringatan Harganas adalah kita mengingatkan kembali keluarga Indonesia bahwa betapa pentingnya dan berharganya sebuah keluarga.
"Kita memulai suatu kehidupan membangun generasi kedepan itu ada di keluarga dan unit terkecil di suatu bangsa dan negara itu adalah keluarga. Jika kita memiliki keluarga berkualitas, bangsa dan negara juga berkualitas," ujarnya.
"Mari kita gunakan Harganas ini untuk mengingatkan kita akan pentingnya keluarga karena SDM yang berkualitas itu dibentuk oleh keluarga," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Mhd Irzal yang mengatakan bahwa momentum Harganas tingkat provinsi ini upaya BKKBN Babel mengajak anggota keluarga agar terus berkomunikasi sebagai bentuk pembinaan untuk keluarga.
"Marilah kita berkomunikasi dengan Anak. Intinya kt mengajak keluarga agar dapat merangkul Anak-anaknya untuk kembali ke meja makan. Pentingnya sebuah keluarga sebagai langkah awal kita untuk mencegah stunting," ujarnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal ZA yang diwakili oleh Asisten III Setda Pemprov Kepulauan Babel Yunan Helmi dalam sambutannya juga mengatakan Harganas digelar untuk mengoptimalkan sinergi gerak dan langkah keluarga Indonesia dalam mencegah stunting dengan cara mengumpulkan dan melakukan globalisasi praktik baik sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
"Saya mengajak kita semua untuk melihat keluarga sebagai sasaran dalam program percepatan penurunan stunting ini," kata Yunan Helmi.
Ia mengatakan saat ini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih harus menghadapi tantangan dan isu strategis dalam bidang pembangunan keluarga diantaranya terkait stunting, perkawinan anak, serta perceraian yang tinggi.
Berdasarkan data SKI, angka prevalensi stunting di Babel 2023 mencapai 20,6 persen atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 18,5 persen, karena peningkatan angka perkawinan anak.
Angka perkawinan anak di Kepulauan Babel 2023 sebesar 8,93 persen sedangkan 2022 hanya 7,91 persen dan masalah perkawinan anak tidak hanya menimbulkan dampak kesehatan tetapi juga dampak sosial ekonomi seperti perceraian.
"Semua permasalahan ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan tentunya akan mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang. Jika kita tidak serius menanganinya, maka harapan kita akan terwujudnya keluarga yang berkualitas, masyarakat yang sejahtera hanya akan menjadi mimpi saja," katanya.
Dalam menekan kasus stunting dan perkawinan anak ini diperlukan penguatan fungsi keluarga diantaranya menjaga calon ibu agar bisa mengkonsumsi makanan bernutrisi dan tablet tambah darah.
"Selain itu kita juga menjaga calon pengantin agar memeriksakan kesehatan difasilitasi kesehatan saat 3 bulan sebelum menikah serta menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat dan menjaga pola makan anak agar tumbuh dan berkembang dengan optimal," ujarnya
Rangkaian kegiatan Harganas Tahun 2024 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diawali dengan launching pelayanan KB sejuta akseptor di Desa Keposang kabupaten Bangka selatan pada 2 Juni lalu.
Setelah itu pelaksana pelayanan KB di wilayah khusus transmigrasi di kabupaten Bangka selatan, launching kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk 20 Anak stunting dan apel pagi bersama ASN Pemprov Babel dalam rangka Harganas Tahun 2024.
Dan di puncak kegiatan Harganas hari ini Pemprov Babel juga menggelar kegiatan 'ASN Berbagi' dalam rangka mendukung upaya pencegahan stunting yang berbentuk pengumpulan telur dari masing-masing perangkat daerah dan instansi vertikal yang diserahkan kepada keluarga yang memiliki anak usia 6-11bulan di wilayah Kota Pangkalpinang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Deputi Bidang KS-PK BKKBN RI, Novian Andusti di Pangkalpinang, Rabu mengatakan yang terpenting dari peringatan Harganas adalah kita mengingatkan kembali keluarga Indonesia bahwa betapa pentingnya dan berharganya sebuah keluarga.
"Kita memulai suatu kehidupan membangun generasi kedepan itu ada di keluarga dan unit terkecil di suatu bangsa dan negara itu adalah keluarga. Jika kita memiliki keluarga berkualitas, bangsa dan negara juga berkualitas," ujarnya.
"Mari kita gunakan Harganas ini untuk mengingatkan kita akan pentingnya keluarga karena SDM yang berkualitas itu dibentuk oleh keluarga," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Mhd Irzal yang mengatakan bahwa momentum Harganas tingkat provinsi ini upaya BKKBN Babel mengajak anggota keluarga agar terus berkomunikasi sebagai bentuk pembinaan untuk keluarga.
"Marilah kita berkomunikasi dengan Anak. Intinya kt mengajak keluarga agar dapat merangkul Anak-anaknya untuk kembali ke meja makan. Pentingnya sebuah keluarga sebagai langkah awal kita untuk mencegah stunting," ujarnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal ZA yang diwakili oleh Asisten III Setda Pemprov Kepulauan Babel Yunan Helmi dalam sambutannya juga mengatakan Harganas digelar untuk mengoptimalkan sinergi gerak dan langkah keluarga Indonesia dalam mencegah stunting dengan cara mengumpulkan dan melakukan globalisasi praktik baik sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
"Saya mengajak kita semua untuk melihat keluarga sebagai sasaran dalam program percepatan penurunan stunting ini," kata Yunan Helmi.
Ia mengatakan saat ini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih harus menghadapi tantangan dan isu strategis dalam bidang pembangunan keluarga diantaranya terkait stunting, perkawinan anak, serta perceraian yang tinggi.
Berdasarkan data SKI, angka prevalensi stunting di Babel 2023 mencapai 20,6 persen atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 18,5 persen, karena peningkatan angka perkawinan anak.
Angka perkawinan anak di Kepulauan Babel 2023 sebesar 8,93 persen sedangkan 2022 hanya 7,91 persen dan masalah perkawinan anak tidak hanya menimbulkan dampak kesehatan tetapi juga dampak sosial ekonomi seperti perceraian.
"Semua permasalahan ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan tentunya akan mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang. Jika kita tidak serius menanganinya, maka harapan kita akan terwujudnya keluarga yang berkualitas, masyarakat yang sejahtera hanya akan menjadi mimpi saja," katanya.
Dalam menekan kasus stunting dan perkawinan anak ini diperlukan penguatan fungsi keluarga diantaranya menjaga calon ibu agar bisa mengkonsumsi makanan bernutrisi dan tablet tambah darah.
"Selain itu kita juga menjaga calon pengantin agar memeriksakan kesehatan difasilitasi kesehatan saat 3 bulan sebelum menikah serta menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat dan menjaga pola makan anak agar tumbuh dan berkembang dengan optimal," ujarnya
Rangkaian kegiatan Harganas Tahun 2024 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diawali dengan launching pelayanan KB sejuta akseptor di Desa Keposang kabupaten Bangka selatan pada 2 Juni lalu.
Setelah itu pelaksana pelayanan KB di wilayah khusus transmigrasi di kabupaten Bangka selatan, launching kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk 20 Anak stunting dan apel pagi bersama ASN Pemprov Babel dalam rangka Harganas Tahun 2024.
Dan di puncak kegiatan Harganas hari ini Pemprov Babel juga menggelar kegiatan 'ASN Berbagi' dalam rangka mendukung upaya pencegahan stunting yang berbentuk pengumpulan telur dari masing-masing perangkat daerah dan instansi vertikal yang diserahkan kepada keluarga yang memiliki anak usia 6-11bulan di wilayah Kota Pangkalpinang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024