Presiden Joko Widodo menyampaikan empat kali permohonan maaf dalam penyampaian kinerja kementerian/lembaga pada Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan suara nurani terdalam kepada tamu undangan, serta seluruh rakyat Indonesia.
"Saya dan Prof. K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai," kata Presiden Jokowi seperti dalam tayangan langsung melalui akun YouTube DPR RI yang disaksikan di Jakarta, Jumat.
Dalam pidatonya itu, Presiden Jokowi terlihat mengernyitkan dahi, seraya mengepalkan kedua tangannya.
Presiden juga terlihat menganggukkan kepalanya sedikit, sebagai tanda permohonan maaf kepada para hadirin dan seluruh rakyat Indonesia yang menyaksikan.
"Sekali lagi, kami mohon maaf. Kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia," kata Presiden Jokowi melanjutkan pidatonya.
Presiden menyadari bahwa hasil yang dicapai oleh pemerintah pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, sesuai harapan dan keinginan rakyat.
Namun, Kepala Negara meyakini bahwa dengan persatuan dan kerja sama, serta keberlanjutan yang terjaga, Indonesia dapat mampu melompat dan menggapai cita- cita Indonesia Emas 2045.
Adapun Presiden Jokowi telah menyampaikan Pidato Kenegaraan terakhirnya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 setelah 10 tahun masa jabatannya sebagai Presiden Ke-7 RI.
Sidang Tahunan 2024 digelar dengan tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju" yang terdiri dari Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, dan Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024-2025.
Setelah Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama, acara akan dilanjutkan pada pukul 13.30 WIB untuk melaksanakan Sidang Paripurna DPR RI tentang RAPBN Tahun 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Sebelum mengakhiri pidatonya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan suara nurani terdalam kepada tamu undangan, serta seluruh rakyat Indonesia.
"Saya dan Prof. K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai," kata Presiden Jokowi seperti dalam tayangan langsung melalui akun YouTube DPR RI yang disaksikan di Jakarta, Jumat.
Dalam pidatonya itu, Presiden Jokowi terlihat mengernyitkan dahi, seraya mengepalkan kedua tangannya.
Presiden juga terlihat menganggukkan kepalanya sedikit, sebagai tanda permohonan maaf kepada para hadirin dan seluruh rakyat Indonesia yang menyaksikan.
"Sekali lagi, kami mohon maaf. Kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia," kata Presiden Jokowi melanjutkan pidatonya.
Presiden menyadari bahwa hasil yang dicapai oleh pemerintah pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, sesuai harapan dan keinginan rakyat.
Namun, Kepala Negara meyakini bahwa dengan persatuan dan kerja sama, serta keberlanjutan yang terjaga, Indonesia dapat mampu melompat dan menggapai cita- cita Indonesia Emas 2045.
Adapun Presiden Jokowi telah menyampaikan Pidato Kenegaraan terakhirnya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 setelah 10 tahun masa jabatannya sebagai Presiden Ke-7 RI.
Sidang Tahunan 2024 digelar dengan tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju" yang terdiri dari Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, dan Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024-2025.
Setelah Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama, acara akan dilanjutkan pada pukul 13.30 WIB untuk melaksanakan Sidang Paripurna DPR RI tentang RAPBN Tahun 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024