Sungailiat (Antara Babel) - Menteri pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise mendukung Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk forum anak.
"Saya mendukung pembentukan forum anak di daerah ini sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap anak-anak sebagai penerus generasi bangsa," katanya di Sungailiat, Minggu, saat melakukan kunjungan kerja.
Ia mengatakan, bangsa Indonesia menaruh harapan sepenuhnya kepada anak-anak sebagai generasi penerus.
"Saya berharap, pemerintah daerah bisa mencapai indikator yang dideklarasikan anak seperti sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak dan lainnya. Anak-anak di Kabupaten Bangka harus mempunyai akta kelahiran, informasi yang layak bagi anak," katanya.
Dari data yang diterimanya kata dia, terdapat lebih kurang 25 ribu anak menonton film dewasa setiap harinya. Hal ini yang harus mendapat perhatian oleh semua lapisan masyarakat termasuk orang tua dan pemerintah.
"Dampak terburuk dengan menonton film yang belum patut untuk ditonton seorang anak adalah, ancaman kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak," katanya.
Dia mengajak pemerintah daerah untuk berkomitmen memperhatikan anak-anak generasi penerus bangsa seperti menyediakan sarana pendidikan yang bagus termasuk melakukan pengawasan sehingga tidak ada anak jalanan.
"Perhatian dan perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak telah diamanatkan dalam undang-undang yang tentunya harus dijalankan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Saya mendukung pembentukan forum anak di daerah ini sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap anak-anak sebagai penerus generasi bangsa," katanya di Sungailiat, Minggu, saat melakukan kunjungan kerja.
Ia mengatakan, bangsa Indonesia menaruh harapan sepenuhnya kepada anak-anak sebagai generasi penerus.
"Saya berharap, pemerintah daerah bisa mencapai indikator yang dideklarasikan anak seperti sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak dan lainnya. Anak-anak di Kabupaten Bangka harus mempunyai akta kelahiran, informasi yang layak bagi anak," katanya.
Dari data yang diterimanya kata dia, terdapat lebih kurang 25 ribu anak menonton film dewasa setiap harinya. Hal ini yang harus mendapat perhatian oleh semua lapisan masyarakat termasuk orang tua dan pemerintah.
"Dampak terburuk dengan menonton film yang belum patut untuk ditonton seorang anak adalah, ancaman kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak," katanya.
Dia mengajak pemerintah daerah untuk berkomitmen memperhatikan anak-anak generasi penerus bangsa seperti menyediakan sarana pendidikan yang bagus termasuk melakukan pengawasan sehingga tidak ada anak jalanan.
"Perhatian dan perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak telah diamanatkan dalam undang-undang yang tentunya harus dijalankan," katanya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016