Kupang (Antara Babel) - Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Kupang Sumawan menjelaskan, gempa bumi di Kabupaten Malaka, wilayah yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste akibat aktivitas tektonik di selatan Pulau Timor.
Meskipun pusat gempa bumi di laut, namun tidak mengakibatkan tsunami, kata Sumawan kepada Antara di Kupang, Jumat terkait gempa Malaka.
BMKG mencatat, telah terjadi gempa bumi pada Jumat 23 September 2016, pukul 14:30:18 WITA di pantai selatan Pulau Timor dan sekitarnya dengan kekuatan M=4,6 SR (MLv).
Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 9,82 lintang selatan dan 124,85 bujur timur, tepatnya di laut, pada jarak 32 kilometer barat daya Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gempa terjadi pada kedalaman hiposenter 29 kilometer. Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Malaka dan sekitarnya dalam skala intensitas II SIG (III-IV MMI).
Berdasarkan monitoring BMKG Kupang, hingga saat ini dilaporkan belum terjadi gempa bumi susulan.
Karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tetap tenang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Meskipun pusat gempa bumi di laut, namun tidak mengakibatkan tsunami, kata Sumawan kepada Antara di Kupang, Jumat terkait gempa Malaka.
BMKG mencatat, telah terjadi gempa bumi pada Jumat 23 September 2016, pukul 14:30:18 WITA di pantai selatan Pulau Timor dan sekitarnya dengan kekuatan M=4,6 SR (MLv).
Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 9,82 lintang selatan dan 124,85 bujur timur, tepatnya di laut, pada jarak 32 kilometer barat daya Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gempa terjadi pada kedalaman hiposenter 29 kilometer. Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Malaka dan sekitarnya dalam skala intensitas II SIG (III-IV MMI).
Berdasarkan monitoring BMKG Kupang, hingga saat ini dilaporkan belum terjadi gempa bumi susulan.
Karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tetap tenang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016